TOTABUANEWS.COM, Facebook mengusulkan untuk menyatukan data pengguna dengan afiliasi produk mereka. Dengan demikian kemungkinan besar data pengguna FB dan Instagram bakal digabung.
Facebook beragumen jika berbagi informasi antara layanan sendiri dan bisnis yang berafiliasi dapat membantu memberikan, memahami, dan meningkatkan layanan mereka. Demikian tulis Reuters.
“Dengan penggabungan ini bisa membantu dan meningkatkan layanan kami dan layanan mereka (afiliasi) sendiri,” ujar Facebook.
Salah satu bisnis afiliasi yang dimaksud Facebook tentu saja adalah Instagram. Jejaring sosial berbasis foto yang telah mereka akuisisi senilai 1 miliar dolar beberapa waktu yang lalu.
Dengan penggabungan ini akan memudahkan Facebook untuk membuka pintu membangun profil terpadu. Sebuah profil yang mencakup data pribadi dari gabungan jaringan sosial yang cukup besar.
Langkah ini mengingatkan kita akan gebrakan Google. Bulan Januari silam Google mulai menggabungkan informasi pribadi pengguna di seluruh layanan serta produknya.
Misalkan saja layanan Google+ yang kini telah melebur menjadi satu dengan produk Google lainnya: email, blogger, data penelusuran, bahkan sekarang Youtube. Langkah ini diambil Google untuk memberikan pengalaman yang lebih disesuaikan.
Kala itu penggabungan yang dilakukan Google menimbulkan kekhawatiran dari para pendukung privasi dan regulator. Mereka menganggap jika kebijakan tersebut adalah sebuah langkah invasi terhadap privasi seseorang.
Sementara itu laman Inside Facebook menulis jika perubahan ini nantinya bakal memungkinkan pengguna untuk ikut serta dalam jejak pendapat dalam menentukan revisi terms of services and policies.
(sdm)