TOTABUANEWS.COM, MOSKOW – Rusia memperingatkan Turki atas pengerahan Misil Patriot di perbatasan Suriah. Menurut Rusia, Turki seharusnya memusatkan perhatiannya untuk membantu proses perdamaian di negara Arab tersebut.
“Militerisasi perbatasan Suriah dan Turki tentu saja akan menciptakan kekhawatiran. Langkah itu tidak akan memunculkan optimisme dalam penyelesaian masalah politik yang ada,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich, seperti dikutip AFP, Jumat (23/11/2012).
Lukashevich menambahkan, langkah Turki dapat memicu oposisi Suriah untuk mengintensifkan serangannya ke para pasukan Suriah dan menolak dialog. Pengerahan misil-misil milik North Atlantic Treaty Organization (NATO) itu, dianggap sangat berbahaya oleh Rusia.
Selain memperingatkan Turki, Lukashevich turut mengkritisi Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen, terkait pengerahan misil itu. Namun Rasmussen menegaskan, kritik yang dilontarkan Negeri Beruang Merah tidak dapat dibenarkan.
“Kami sudah menjelaskan, kami akan melakukan apapun untuk mempertahankan mitra kami, Turki,” tegas Rasmussen yang baru saja disambut demonstran anti-NATO, ketika berkunjung ke Universitas Zurich, Swiss.
Rasmussen menjelaskan, Misil Patriot di perbatasan Suriah akan digunakan untuk mempertahankan wilayah Turki dari serangan misil maupun serangan udara. Misil itu juga akan menjadi strategi penangkalan bagi serangan musuh dan memperkuat stabilitas pertahanan.
Pengerahan Misil Patriot juga sangat didukung oleh Prancis. Menurut Prancis, tidak boleh ada kecurigaan atau keberatan mengenai pengerahan senjata itu karena keberadaan misil itu adalah untuk pertahanan. (okz)