TOTABUANEWS.COM, Jerusalem – Menteri Intelijen dan Energi Atom Israel mengancam akan ada serangan yang lebih keras ke Jalur Gaza jika HAMAS atau kelompok lain melanjutkan serangan roket ke Israel.
“Kami akan melancarkan tindakan yang jauh lebih keras pada babak berikutnya, biar dunia tahu,” kata Menteri Dan Meridor dalam pernyataan kurang dari 24 jam setelah tercapainya gencatan senjata.
Media Israel, Kamis, menyatakan enam orang Israel –kebanyakan warga sipil– tewas, dan 240 orang cedera akibat 1.500 roket. Banyak rumah dan prasarana umum rusak sementara pengeluaran militer diperkirakan berjumlah ratusan juta dolar AS.
Militer menyatakan pesawat tempur dan artileri menyerang 1.600 sasaran gerilyawan, terutama peluncur roket, serta 200 terowongan penyelundupan senjata, 25 instalasi pembuatan dan tempat penyimpanan senjata, pusat kendali dan komando, dan simpanan rudal jarak jauh HAMAS.
Sebanyak 30 gerilyawan, tujuh di antara mereka bertugas di posisi komando senior, tewas dalam operasi militer Israel, yang dilancarkan pada Rabu (14/11) lalu, dengan pembunuhan komandan militer HAMAS Ahmed Aj-Jaabari.
“Kami ingin melancarkan pukulan yang membuat mereka berfikir dua kali (untuk menembakkan roket ke dalam wilayah Israel). Sasaran terbatas ini sepenuhnya tercapai, kendati hasilnya masih perlu dilihat,” kata Meridor sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Ia menyatakan simpanan senjata gabungan HAMAS dan Jihad Islam sebanyak 10.000 roket telah berkurang jauh.
“Beberapa ribu sudah tak ada lagi, tapi bukan jumlah tapi kualitas: proyektil jarak jauh, Fajr-5, mengalami pukulan parah pada beberapa hari pertama operasi,” kata Meridor. (bk)