Totabuanews.com, Bolsel – Belajar dari pengalaman sebelumnya, warga berharap Pemerintah kabupaten (Pemkab) melalui dinas kehutanan dan perkebunan lebih memaksimalkan pengawasan terkait dengan maraknya pembalakan liar di Bolmong Selatan (Bolsel).
Sejak dua tahun terakhir, tidak sedikit kayu hasil pembalakan liar yang lolos dan dijual keluar daerah. Ini dikarenakan lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh dinas kehutanan dan perkebunan disejumlah titik. Padahal Bupati Hi Herson Mayulu sudah menegaskan sudah tidak ada lagi pembalakan liar termasuk tidak ada kayu yang lolos keluar Bolsel.
Namun kenyataannya banyak kayu hasil pembalakan liar yang tidak memiliki dokumen, banyak lolos ke luar daerah. Hal itu diakui oleh kepala bidang pengawasan dinas kehutana dan perkebunhan Musa Sero beberapa waktu lalu. Dimana kata Sero, lokasi yang menjadi sasaran untuk dikeluarkannya kayu seludupan melalui jalur laut tepatnya di wilayah Pinolosian Timur (Pintim).
“Ini karena tidak ada pos penjagaan di wilayah itu. Sehingga dengan mudah kayu hasil olahan dibawah melalui jalur laut,” aku Sero.
Dari informasi yang didapat,lokasi yang menjadi sasaran paling besar oleh para penebang kayu, yakni di wilayah hutan Pinolisian Bersatu. Dimana,tidak sedikit kayu yang ditebang oleh para cokung lolos lewat jalur laut. Selain Pinolosian Bersatu, wilayah hutan Bolaang Uki dan Posigadan sering jadi sasaran. Akan tetapi aksi para penebang, sering kali masih bisa digagalkan karena terjangkau dengan petugas dan pantauan masyarakat.
Sebelumnya Bupati Hi Herson Mayulu menegaskan, pengawasan terhadap kayu tanpa dokumen bukan hanya menjadi tanggung jawaban dinas kehutanan dan perkebunan. Akan tetapi menjadi menjadi tanggung jawab semua pihak. Bahkan secara kata Om Oku sapaan akrab bupati, kepala desa berhak untuk menahan kayu yang melintas di setiap desa jika tanpa ada dokumen resmi. (chan/hasdy)