TOTABUANEWS.COM, Boltim – Fenomena ini boleh jadi baru pertama kali terjadi di tanah air. Betapa tidak, seorang bupati menolak pengadaan mobil dinas baru, padahal sejak dilantik, ia hanya menggunakan mobil pribadi untuk urusan dinas. Itulah yang dilakukan oleh Bupati Bolmog Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar.
Sudah begitu, mobil pribadi Jenis Toyota Fortuner yang selama ini ditempeli plat merah DB 1 N, masih terus diparkir di kantor polisi sebagai barang bukti atas insiden 17 Agustus di Boltim.
Infomasi yang diperoleh, sejak insiden tersebut, Eyang-sapaan akrab Sehan Landjar, terpaksa memakai mobil Toyota Fortuner 2.7 V A/T. 2.5 cc berwarna hitam untuk urusan kedinasan. Mobil ini adalah hasil hibah pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun 2008 lalu kepada penjabat Bupati Boltim saat itu, Kandoli Mokodongan.
Kabarnya, mobil ini sudah beberapa kali masuk keluar bengkel, karena mengalami kerusakan mengingat masih banyak jalan di Boltim medannya masih parah. “Ya, Fortuner hitam ini sudah tiga kali masuk bengkel. Sempat juga turun mesin,” kata Kabag Umum Pemkab Boltim Iksan Pangalima.
“Kami memang sudah beberapa kali mengusulkan agar dilakukan pengadaan mobil dinas baru untuk Bupati, pada APBD Perubahan 2012 ini, maupun rencananya pada APBD 2013. Namun Pak Bupati masih menolaknya,” tambahnya Iksan.
Dirinya mengatakan, penolakan tersebut sebagai bukti kalau Eyang, sapaan akrab Landjar masih mengedepankan kebutuhan rakyat.
“Pak Bupati masih mengedepankan kebutuhan rakyat dan dijadikan prioritas utama dibandingkan kebutuhan soal mobil dinas,” tukasnya.
Pada bagian lain, Iksan Pangalima juga mengatakan bahwa Bupati tak pernah ada untuk men-dem mobil yang saat ini dipakainya. Hal itu disampaikan menyusul adanya rumor yang mulai berkembang.
“Itu aset daerah sehingga akan dikembalikan ke setda. Untuk dem mobnas, beliau tidak pernah berpikir ke arah situ. Bahkan rencananya mobil pribadi beliau Toyota fortuner 2.0 G warna putih akan dihibahkan ke pemda jika masa jabatan berakhir nanti,” terang mantan kabag TUP ini.(emon/jun)