Totabuanews.com, Lolak – Sejumlah petani kelapa di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow mengeluhakan harga Kopra yang terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 2300 rupiah per kilo gramnya.
“Terus terang, harga kopra saat ini, tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan saat mengelolahnya,” ujar Samin Paputungan salah satu petani kelapa di Bolmong.
Lanjutnya lagi, harga kopra sebaiknya berada dikisaran Rp 4500- Rp 5000 perkilonya, “Sehingga bisa menutupi kocek atau biaya yang dikeluarkan petani dalam mengurus/mengelolah kelapa menjadi kopra,” tadasnya.
Sementara itu, Lukman Damopolii adalah pemerhati ekonomi Bolmong mengatakan, dirinya dapat memastikan, dengan harga kopra yang saat ini anjlok, akan berimbas pada merunginya para petani.
“Mengingat kopra sebagai komoditas unggulan Sulut khususnya Bolmong, maka bisa dipastikan akan banyak masyarakat petani yang merugi karena anjloknya harga kopra,” kata Lukman.
Sehingga diapun menyarankan agar pemerintah dapat dapat secepatnya mengambil tindakan atau kebijakan.
“Ada kebijakan yang harus diambil pemerintah untuk mangatasi persoalan ini, diantaranya yang kebijakan jangkan pendek dan jangka penjang termasuk mengantisipasi agar tidak terjadinya monopoli pasar atas harga kopra ini,” tandsnya (Githo/Konni)