Amabom Fasilitasi Perdamaian di Tabang

0
193

Totabuanews.com, Kotamobagu – Memanasnya situasi di Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan, membuat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Bolmong Raya (Amabom), turut memfasilitasi agar warga merasa nyaman lagi.

Karena terjadi ketegangan antar warga setempat hingga sempat bentrok dengan pihak kepolisian, Ketua Amabom Drs H Jemmy Lantong bersama pengurus lainnya berusaha mendamaikan kembali desa itu. Apalagi belakangan, muncul isu kalau warga desa tetangga Poyowa Bersatu mulai terpancing. Jemmy bersama salah satu pengurus Amabom Muliadi Mokodompit menemui tokoh-tokoh adat kedua desa. Pun, pertemuan dengan Walikota bersama jajarannya dilakukan untuk mencari solusi jangan sampai ketegangan ini berkepanjangan, hingga jatuh korban. “Kami ingin ada pertemuan dengan semua pihak dan mencari solusi terbaik, hingga ketegangan di Tabang segera berakhir. Juga berupaya, agar desa tetangga tidak terpancing,” Kata Jemmy.

Usai pertemuan dengan Walikota Kota Kotamobagu Drs H Djelantik Mokodompit ME di kantor Camat Kotsel Selasa (16/01/2013), Jemmy dan Muliadi serta Ketua Pemuda Adat BMR Fahmi Gobel, bersama pemuka adat Tabang menemui keluarga yang diduga terlibat

dalam kericuhan di Tabang. Beberapa saat kemudian sore kemarin (Selasa, red) ketiganya menemui Kapolres Bolmong AKBP Hisar Sialagan SIK, yang kebetulan sedaNg berada di Desa Tabang. “Kami hanya meminta Polisi agar, menjalankan tugasnya, agar persoalan ini tuntas,” kata Jemy.

Kapolres, sangat mengapresiasi kepada Amabom, dan berjanji akan mencarikan solusi terbaik untuk Tabang. Yang pasti kata Kapolres, keterlibatan banyak pihak untuk menyelsaikan masalah, akan lebih baik. “Kami sangat bersyukur, karena Amabom juga turut ambil bagian dalam penyelesaian masalah. Kami juga akan berupaya, agar persoalan ini selesai, tanpa ada korban,” janji Kapolres.

Namun, dia meminta ada pencerahan kepada masyarakat agar jangan membuat pelanggaran hukum. “Harus ada pendidikan soal sadar hukum juga ke warga,” katanya lagi.

Sementara Djelantik saat bertatap muka dengan beberapa sangadi ada lembaga adat di desa tersebut meminta agar semua pihak menahan diri. Jangan sudah terjadi diselesaikan secara baik-baik, agar daerah ini tetap kondusif. “Jangan lagi masyarakat terprovokasi, peran tokoh-tokoh adat juga sangat penting untuk mendamaikan suasana,” imbuh Djelantik. (Tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.