Totabuanews.com, Passi – Mengerikan. Bahkan tulang pun terasa ngilu jika melihat ke jurang setinggi 100 meter lebih yang terletak di Desa Inuai Kecamatan Passi Barat ini. Parahya lagi, badan jalan AKD (Amurang, Kotamobagu, Doloduo) pun sudah ambrol ‘dimakan’ jurang ini.
Tak pelak, banyak gerutu dan keluhan dari pengemudi, baik mobil, sepeda motor atau bentor, saat melintasi jalan ini. Soalnya, kondisi jalan ini sudah berlangsung lebih dari tiga tahun, namun tak pernah ada perhatian pemerintah untuk memperbaikinya.
“Mungkin nanti ada korban jiwa, atau mobil jatuh di jurang, baru pemerintah mo perhatikan. Masak so tiga tahun ini tak pernah diperbaiki pemerintah,” celoteh seorang pengemudi bernama Priyadi Paputungan.
Sudah begitu, kondisi jalan yang ambrol ini semakin parah oleh tingginya curah hujan saat ini. Bahkan semakin menggerus badan jalan. “Kalau cuaca seperti ini, ndak lama lagi jalan AKD putus total,” tutur pengemudi lainnya.
Sebaliknya, dari amatan totabuanews.com, Kamis kemarin, parahnya jalan ambrol ini juga kerap menjadi tontonan warga. Tak sedikit pengemudi motor, sebagian besar anak muda, yang berhenti sejenak untuk melihat kondisi jalan tersebut. “Bekeng tako skali katu kang. Kiapa pemerintah Cuma babadiang,” ucap seorang anak sekolah. Saat memandangi puluhan pohon kelapa yang bahkan tak bisa melewati tingginya jurang tersebut.
Hal senada juga disampaikan warga sekitar, bahkan dirinya memprediksikan jika jurang ini tidak cepat diperbaiki, maka kemungkinan besar jika hujan lebat kembali terjadi bisa saja jurang itu sampai ke badan jalan.
Pemkab Bomong sendiri, sebelumnya beberapa kali menyampaikan bahwa perbaikan jalan tersebut adalah kewajiban pemerintah provinsi Sulut. Mengingat jalan AKD adalah jalan provinsi. (gito)