Totabuanews.com, Tutuyan – Hutan di wilayah Kecamatan Modayag tepatnya berada di hutan Desa Lanud, Badaro dan beberapa desa sekitar masih marak terjadi pembalakan kayu. Terbukti puluhan kubik kayu log yang berasal di hutan beberapa desa tersebut hanyut dan tertumpuk di lokasi pembangunan bendungan Nuangan, Kecamatan Nuangan.
Menurut keterangan para pekerja, kayu tersebut hanyut dari beberapa hulu sungai kecil lalu menyatu di sungai Nuangan saat hujan deras mengguyur kawasan itu. Kayu dari berbagai jenis itu, terlihat belum lama ditebang. Namun ada juga sebagian sudah lama ditebang tapi hanya dibiarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami kaget tiba-tiba puluhan kubik kayu terdampar dilokasi bendungan yang sementara dalam proses pekerjaan,” ucap salah satu pengawas saat ditemui di lokasi.
Bahkan salah satu pengawas proyek bendungan mengaku, butuh waktu untuk mengeluarkan kayu tersebut. Sebab posisi kakyu berada tepatnya dilokasi pekerjaan yang masih akan mereka kerjakan.
Terpisah, Kepala Desa Lanud Samsudin Mamonto mengakui jika wilayah hutan yang ada di beberapa desa Kecamatan Modayag masih rawan terjadi pembalakan liar. Dia menyebutkan Desa Badaro, hutan Endedeyaw dan beberapa lokasi yang masih marak terjadi pembalakan kayu.
“Memang disini masih rawan terjadi penebangan kayu. Sehingga jangan heran jika saat hujan banyak terjadi banjir dan tanah longsor,” kata Samsudin.
Dia menambahkan, ada sebanyak 23 anak sungai yang bermuara ke sungai Nuangan. Sehingga pantas dengan melihat kondisi hutan banyak kayu glonggongan menumpuk saat hujan. Dia berharap Pemkab melalui dinas kehutanan lebih proaktif lagi untuk melakukan operasi terhadap maraknya pembalakan liar di sejumlah titik hutan ujarnya. (Hasdy/Konni)