TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Penolakan pihak SMA Negeri 4 Kotamobagu terhadap rencana tukar guling bangunan SMA 4 oleh pemerintah kota (Pemkot) Kotamobagu, dikecam oleh berbagai elemen. Salah satunya LSM Lembaga Pemantau Eksekutif Legislativ (LPKEL) Revormasi. Kepada TotabuaNews baru-baru ini, ketua LSM LPKEL R Effendi Abdul Kadir mengecam sikap dari kepla sekolah SMA 4 Kotamobagu Nursiati Pobela, yang seolah ingin menghambat proses pembangunan di kota Kotamobagu.
“LPKEL Reformasi mintakan kepada Pemkot Kota Kotamobagu segera jatuhkan sangsi Kepala Sekolah SMA 4 berupa Pencopotan dari Jabatan Kepala Sekolah sebab Oknum Kepala Sekolah tersebut telah melakukan Pembangkangan kepada Pemerintah Kota Kotamobagu,” tegas Ending.
Ending pun menduga bahwa oknum Kepala Sekolah tersebut terkesan telah memprovokasi Alumninya dan Keluarga Besar SMA 4 hanya karena memiliki Interes tertentu untuk mempertahankan Kedudukan Sekolah. “Sehingga mereka sengaja menahan Sertifikat Tanah Sekolah SMA 4. Ini merupakan bentuk perlawanan kepada Pemerintah Kota,” tambahnya.
Lanjut lagi menurut Ending, Planing Pemerintah Kota untuk memindahkan SMA 4 adalah bentuk meningkatkan pemerataan Sekolah-Sekolah di Kotamobagu. “Artinya penyebaran Sekolah-sekolah akan lebih merata di seluruh Wilayah Kotamobagu, sehigga SDM di Kotamobagu akan semakin baik,” tandasnya.
Diketahui Kepala SMA 4 Nusiati Pobela sengaja menolak tukar guling bangunan sekolah dengan bangunan pemerintah yang berada di desa Bilalang Satu kecamatan Kotamobagu Utara. Dimana, bangunan SMA 4 tersebut akan ditempati oleh pihak UDK Kotamobagu. Karena gedung UDK akan dijadikan Islamic Centre oleh pemkot. (erwin/ konny/jun)