TOTABUANEWS.COM, Bolmong – Penolakan aparat desa Tanoyan Utara dan Tanoyan Selatan terhadap perusahaan pertambangan PT Arafura Mandiri Semangat (AMS), tak hanya gertakan saja. Buktinya, Rabu (20/02/2013), Sangadi (Kepala Desa-red) Tanoyan Selatan Urip Detu dan Sangadi Tanoyan Utara Utsman Lauma, mengatakan, penolakan warga mereka juga terkait rencana sosialisasi PT AMS. “Yang pasti masyarakat menolak rencana dilakukan sosialisasi di desa,” kata keduanya kepada Wartawan TotabuaNews.
Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Indonesia Lolayan (FKMIL) Abdul Nasir Ganggai menegaskan pihaknya tetap melakukan pengawalan terhadap penolakan warga. “FKMIL akan terus mendampingi masyarakat dalam menyampaikan penolakan kepada Pemerintah Daerah ( Pemda) agar tidak disusupi oleh kepentingan-kepentingan penguasa yang justru mengorbankan rakyat. Belum ada perusahaan pertambangan yang mampu menjamin kesejahteraan rakyat dimana mereka beroperasi,” tegas Nasir.
Sementara, Ketua Aliansi Masyarakat Tanoyan (AMT) Dahlan Manggo mengatakan, saat ini aparat desa di dua Desa itu, sedang merampungkan agenda demo besar-besaran terkait penolakan PT AMS. “Kita akan lakukan rapat bersama BPD dan Kepala Desa. Aksi besar-besaran tetap akan dilakukan karena tujuannya meminta pertanggungjawaban Bupati Salihi dan Ketua DPRD terkait rekomendasi ijin,” tandas Dahlan. (kano/jun)
