TOTABUANEWS.COM, Lolak – Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup Yudha Rantung membantah pernyataan pihak PT Inobonto Indah Perkasa (IIP) yang menyatakan pengurusan sertifikat B2, sesuai rekomendasi dari pihak Pemkab Bolmong.
Kata Yudha penyataan direktur IIP, Cipto itu sangat keliru. BLH tidak pernah memberikan rekomendasi terkait dengan penerbitan sertifikat B2 itu. “BLH, tidak pernah mengeluarkan surat berkaitan dengan pengurusan sertifikat,” ketus Yudha.
Lanjutnya, pihaknya dalam menjalankan tugas, tidak ada kaitan dengan sertifikat yang di terbitkan oleh instansi berwenang. “Kami tidak berwenang dengan sertifikat,” jelasnya.
Disingung soal kerusakkan hutan mangrove di Kelurahan Inobonto I, Kecamatan Bolaang, diapun mengakui kalau perusahaan kelapa sawit yang telah menerjunkan sedikitnya tujuh excavator untuk ‘merusak’ lahan mangrove demi perluasan lahan yang akan ditanami kelapa sawit. “Memang ada perusakan mangrove,” katanya lagi.
Sebelumnya kata Yudha, pihaknya sudah memperingatkan kepada perusahaan agar tidak melakukan aktivitas yang merusak lingkungan apalagi terkait dengan hutan mangrove . “Saya sudah mewanti-wanti ke perusaahaan sejak awal. BLH Bolmong akan segera memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang telah merusak hutan mangrove itu,” tegasnya, sembari menambahkan kalau pihaknya sangat tegas terhadap perusahan ini.
Pantauan media ini, hutan Mangrove yang ada di Kelurahan Inobonto I itu sudah mengalami kerusakan pasca masuknya perusahan bersama alat beratnya. Ada tujuh excavator dikerahkan membabat hutan yang dilindungi Negara tersebut. Anehnya, setelah berbagai pihak mengetahuinya, alat berat milik perusahaan saat ini sudah tidak berada dilokasi. Kabar yang berhasil di rangkum harian ini, ke tujuh alat berat itu sudah di tarik dari lokasi hutan mangrove tersebut. (gito/hasdy)
