TOTABUANESW.COM Kotamobagu—Persoalan pemboikotan acara penyerahan bantuan yang dilakukan oleh anggota Komisi 9 DPR RI Aditya Anugerah Moha (ADM) terus menjadi pembicaraan di internal partai Golkar Bolmong. Bahkan dari hasil pertemuan internal di kantor DPD II partai jalan paloko kinalang selasa (25/03) kemarin, langsung mengambil langkah tegas. Kader PG Bolmong menilai, apa yang dialami oleh ADM salah satu bentuk pelecehan atau penghinaan kepada kader terbaik yang kebetulan hadir dan diundang oleh panitia dengan kapasitas sebagai pejabat negara.
“ Kejadian di HUT Bolmong yang menimpa kepada ADM yang kebetulan kader partai Golkar, merupakan salah satu bentuk pelecehan,”kata Sekretaris DPP II PG Widy Mokoginta saat melakukan konfrensi pers.
Widy yang didampingi kader PG lainnya yakni Abdul Kadir Mangkat dan Marthen Tangkere menambahkan, terkait kejadian dihadapan masyarakat, PG segera nyatakan sikap politik sebagaia pembelajaran politik untuk saling menghargai dan menghormati.Karena selama ini Fraksi Golkar yang ada di DPRD Bolmong terus mendukung program yang dilakukan pihak eksekutif yang dibawah pimpinan Bupati dan wakil bupati Salihi Mokodongan dan Yanny Tuuk.
“ Tentang kejadian yang menimpa kepada kader kami, sudah dilaporkan ke DPD Sulut bahkan tingkat pusat,”terang Widy.
Selain itu dari hasil koordinasi ke DPD PG Sulut, Viktor Mailangkay selaku Wakil Ketua DPD I PG Sulut bidang hukum,menyatakan tersinggung dengan sikap eksekutif. “PG akan mengambil langkah politik dan langkah hukum,”kata Viktor via telepon saat konfrensi pers.
Abdul Kadir Mangkat menambahkan , merasa kecewa dengan kejadian itu. Dia mengaku keceewa dan dilecehkan apa seorang pejabat negara bahkan kader terbaik mereka didepannya serta didepan rakyat .
“ Pemerintahan bukan hanya eksekutif,tapi termasuk legislatif juga,”kata Mangkat.
Sikap arogansi pembatalan penyerahan bantuan oleh salah satu pejabat negara yang ditunjukan kepada pihak eksuktif, membuat dirinya mengambil sikap politik terkait tugasnya selaku pimpinan DPRD . Akan tetapi pembatalan paripurna rakyat juga memahami dengan apa yang dilakukan oleh pihak eksekutif.
“ Apa yang saya tunjukan terkait dengan pembatalan acara paripurna, karena saya yang menyaksikan secara langsung tentang kejadian yang menimpa pejabat negara,”kata Mangkat.
Bahkan kata Mangkat, penyerahan bantuan yang sudah diagendakan itu bukanlah agenda DPRD atau agenda partai, akan tetapi itu merupakan agenda yang sudah disusun oleh panitia, namun secara sepihak dibatalakan.
“ Ini terus melukai dan bentuk pelecehana kepada kami. Apaterlebih yang hadir adalah kader dan putra terbaik rakyat Bolmong Raya yang membawa hadiah disaat daerah itu sedang berulang tahun,”tegas Mangkat.
Bahkan Mangkat berjanji, proses ini akan terus berjalan dan mencari siapa dalang pemboikotan hingga terjadi pelecehan kepada pejabat negara itu.
Hadir dalam rapat internal kemarin yakni Ketua DPD II PG Bolmong Marlina Moha Siahaan, Sekretaris DPD II PG Widy Mokoginta, para ketua PAC seBolmong, serta kader PG lannya. Rapat tersebut dilakukan sejak pukul 12.30 dan berakhir pada 15.30. Meski demikian hasil pertemuan tersbeut masih lebih fokus membicaraka masalah peristiwa kepada ADM, meski ada banyak hal yang dibicarakan dala pertemuan tersebut. (hsd)