Pendaftaran Tatong – JaDi Bakal Dikawal Ribuan Massa

0
350

tatong jadiTOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Bersama dengan ribuan massa relawan, simpatisan dan seluruh pengurus partai amanat nasional (PAN) rencana akan mengawal pendaftaran pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Ir H Tatong Bara dan Drs Djainudin Damopolii ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis (14/03/13) besok.

Hal tersebut disampaikan langsung koordinator relawan kota untuk semua Firman Dondo, S.Hut saat dikonfirmasi TotabuaNews, melalui telepon Rabu, (13/03/13). Menurut Firman, Pasangan Tatong dan Djainudin sebagai peserta pertama mendaftar ke KPU, akan berangkat dari rumah kediaman Tatong sekitar jam 09.00 Wita, bersama dengan seluruh tim relawan, simpatisan serta pengurus PAN dari pusat hingga desa dan kelurahan.

“Sesuai rencana sekitar 20114 orang relawan, dan 2500 orang pengurus dari DPP, DPW, DPD,DPC, DPRT , Sub Rayon dan 7500 Orang simpatisan yang akan bersama-sama mengantar pasangan Tatong dan Djainudin Ke KPU,” ujar Firman.

Disinggung adanya himbauan oleh Panitia Pengawas Pemilu Kepala Daerah ( Panwaslukada) KK tentang adanya larangan pengerahan massa yang berlebihan oleh pasangan calon, Firman mengatakan bahwa hal tersebut sudah berdasarkan hasil kesepakatan rapat yang dilakukan oleh pihaknya dengan KPUD Kota Kotamobagu.

“Ini sudah diijinkan oleh KPU, kesepakatan rapat bersama dengan KPU mengijinkan adanya konsentrasi massa saat pendaftaran,” ungkap Firman.

Sementara itu Komisoner Panwaslukada Ivan Tandayu, Spd, MPd sebelumnya sudah memberikan instruksi kepada Panwas Kecamatan untuk mengawal proses pendaftaran.

“Kami sudah menginsruksikan kepada Panwascam untuk mengawal proses pendaftaran calon. Dan kami juga menghimbau keseluruh bakal calon agar jangan terlalu banyak mengerahkan massa agar tidak menimbulkan konflik, serta mengharapkan kepada masyarakat untuk mengawal proses Pilwako KK,” tandas Ivan.

Senada disampaikan oleh Ketua KPU Nayodo Kurniawan bahwa jangan ada mobilisasi massa yang berlebihan.

“Diharapkan dalam pendaftaran jangan ada pengerahan massa yang berlebihan. Setelah itu kembali ke tempat masing-masing,” pungkas Nayodo. (erwin/jun)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.