TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolmong, Chairun Mokoginta menegaskan, penolakan aktivitas perusahan tambang oleh warga Tanoyan Utara dan Selatan terus diseriusi.
Penolakan terhadap aktivitas perusahaan pertambangan, PT Arafura Mandiri Semangat (AMS) sudah merupakan harga mati. Apalagi, yang akan diperjuangkan adalah hak dan menyangkut masa depan mereka yang berada di wilayah pertambangan.
“Kita akan kawal penolakan masyarakat Tanoyan bersatu pada PT AMS. Apalagi saat ini masyarakat betul-betul menyatu dalam melakukan penolakan,” kata Chairun, Rabu (03/04/13) di gedung DPRD Bolmong.
Sementara, tokoh pemuda desa Tanoyan Bersaru, Abdul Nasir Ganggai menegaskan, tidak ada kata berhenti dalam perjuangan hak warga terhadap aktivitas perusahan. ” PT AMS tetap kita tolak da tidak bole beraktivitas diwilayah kami. Kami tak ingin masa depan dan hutan kami dirusak hanya karena kepentingan kapitalis. Apalagi wilayah yang akan diproduksi ada wilayah tanah adat dan perkebunan warga,” tegasnya.
Nasir juga menyayangkan sikap Pemkab Bolmong yang terkesan menakut-nakuti masyarakat Tanoyan Bersatu. “Bupati dan instansi terkait harusnya berfikir arif. Bukan malah menakut-nakuti warga. Jika sudah terjadi pertumpahan darah dalam mempertahankan tanah adat dan tanah perkebunan desa naha siapa yang harus bertanggung jawab. Bupati seharusnya berpihak pada masyarakat,” tegasnya.
Sebelumnya, Selasa (02/03/13) pemerintah desa dan para tokoh masyarakat di Tanoyan Bersatu, melaksanakan pertemuan dalam rangka konsolidasi penguatan gerakan penolakan terhadap PT AMS. (has)