TOTABUANEWS.COM, Bolmong – Arus penolakan warga Desa Tanoyan terhadap aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Arafura Mandiri Semangat (AMS) semakin deras. Bahkan, warga meminta kepada Pemerintah Bolmong yang dinahkodai Hi Salihi B Mokodongan untuk lebih pro aktif dalam menyikapi hal tersebut. Desakan warga ini terlihat pada saat adanya dialog terbuka antara Bupati Bolmong dan warga Tanoyan pada acara peresmian Balai desa Tanoyan Selatan beberapa waktu lalu.
“Saya atas nama masyarakat mempertegas penolakan terhadap perusahaan pertambangan PT AMS masuk diwilayah pertambangan kami. Karena ini akan sangat menggangu aktifitas warga disini,” tegas M H Lauma, yang saat ini menjabat Sangadi (Kepala desa-red) Tanoyan Utara. Tak hanya itu saja, Lauma yang juga merupakan ujung saraf pemerintah daerah ini, tidak tanggung-tanggung meminta kepada atasannya yakni Bupati, agar berpihak pada kepentingan masyarakat. Apalagi wilayah pertambangan yang akan dijadikan areal eksplorasi PT AMS adalah tempat mata pencaharian warga tanoyan, meskipun dengan cara pertambangan tradisional. “Kami bukan anti investasi, harapan kami Bupati tidak hanya menghentikan sementara kegiatan PT AMS, kalau bisa dihentikan selamanya,” harapnya.
Dirinyapun menambahkan, saat ini pihaknya dalam proses menyiapkan beberapa dokumen administrasi status lahan pertambangan tersebut. “Saat ini pemerintah desa dan masyarakat desa Tanoyan Bersatu sedang dalam proses pembuatan peta tanah adat sebagai bentuk sikap mempertahankan warisan adat leluhur kedua desa,” terangnya. Sementara itu, ditempat yang sama Bupati Bolmong Hi Salihi B Mokodongan menanggapi pernyataan tersebut, mengatakan bahwa dirinya sudah menghentikan aktifitas PT AMS. “Saya sudah hentikan sementara, saya belum bisa hentikan secara langsung,”tandas Bupati. (khano/win)
