TOTABUANEWS.COM, Tutuyan – Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melakukan evaluasi ketat atau Surveilans ketat. Hal itu, dilaksanakan guna memonitor adanya jumlah penderita penyakit DBD tambahan. Seperti yang terjadi didesa Atoga, dimana pada akhir bulan Mei lalu ada ketambahan 1 (satu) kasus DBD. Padahal, tatalaksana Kasus sudah dilaksanakan termasuk Fogging dan Sweeping Kasus, serta Pengobatan Gratis dan Penyuluhan. Namun, pada pertengahan bulan Juni kembali muncul kasus yang sama,
“Hasil pantauan Dinas Kesehatan faktor risikonya adalah Lingkungan yang kotor, terkait dengan itu Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) selain mengutamakan jamban yang sehat bagi masyarakat dan keluarga, Kebersihan Lingkungan juga sangat di nomor satukan,” Ungkap Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Boltim Subari Manangin, SKM.
Sementara itu, di desa yang berbeda tepatnya desa Jiko Molobog juga mengalami keluhan Kesehatan. Dimana pada bulan Juni kemarin munculnya kasus Penyakit Malaria 3 (tiga) segaligus, faktornya juga karena desa tersebut memang daerah rawan.
Kedua Sangadi, yakni Sangadi Atoga Karno Oranye dan sangadi Jiko Molobog Masye L Dandel, berharap agar keluhan ini dapat diseriusi untuk dapat segera menindaklanjuti sesuai dengan prosedur Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Boltim dr Jusnan C Mokoginta ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah menerima Laporan dari Humas Tendy Ponubu. Dan untuk menindak lanjuti pihaknya akan menseriusi masalah-masalah kesehatan misalnya di desa Atoga dan desa Jiko Molobog. Pantauan secara terus menerus akang di fungsikan lewat Surveilans Ketat untuk segera mengetahui ada tidaknya kasus tambahan. Dan untuk penyelesaian kasus penyakit yang terjadi bahwa ini adalah tergolong penyakit menular untuk itu selain adanya Fogging, Penyuluhan Kesehatan dan Pengobatan Gratis oleh Tim Medical Mobile Center (MMC), “kami berharap kerjasama yang baik oleh Pemerintah dan Masyarakat untuk dapat meningkatkan Kebersihan diri, Kebersihan Rumah dan Kebersihan Lingkungan,” terang mokoginta. (MNM).