Oknum Dishub Boltim Memeras Dengan Modus THR

0
306

TOTABUANEWS.COM, Tutuyan – Sejumlah sopir kendaraan angkutan jenis pick up yang mangkal di Terminal Modayag, Kecamatan Modayag mengeluh. Pasalnya, mereka menjadi sasaran pungutan liar (Pungli) dengan modus THR jelang lebaran Idul Fitri lalu.

Laporan diterima harian ini, saat menjelang lebaran pada Ramadhan lalu, beberapa oknum petugas dari Dinas Perhubungan di Terminal Modayag, meminta Tunjangan Hari Raya (THR) berupa minuman kepada para sopir pick up. Mobil pick up yang notabene mengangkut barang ini di modifikasi dan mengangkut penumpang jurusan Badaro, Lanud, Buyandi dan Bai’. Hal ini dilaporkan salah satu tokoh pemuda Afandi Mokoagow asal Moyongkota. Menurutnya, para supir ini mengeluh kepadanya dan meminta agar kelakuan para oknum petugas terminal ini diterukan ke Dinas Perhubungan. Sayangnya, Afandi mengaku dia belum berhasil menemui Kepala Dinas Perhubungan Boltim. “Mereka mengeluh dan meminta hal ini disampaikan kepada pimpinan mereka,” kata Mokoagow.

menurutnya, para sopir ini mengeluh dengan ulah para petugas terminal. Sebab, pendapatan mereka yang pas-pasan terpaksa harus dipotong untuk THR. “Kasihan kan para supir ini, mereka ini juga susah, namun masih dibebankan dengan THR, meskipun itu hanya menuman,” tandas Mokoagow.

Menariknya, justru Kepala Dinas Perhubungan, Safrudin Paputungan saat dikonfirmasi soal ini membenarkan jika anak buahnya yang meminta THR kepada para supir. Namun, dia juga berdalih kalau itu hanya gurauan anak buahnya. “Iya, memang mereka meminta THR, namun itu hanya baku sedu (bergurau, red),” aku Paputungan.

Meski demikian, kata Paputungan, ia tetap akan menindak lanjuti keluhan para supir ini. “Yang namanya keluhan, tetap akan ditindak lanjuti. Dan saya juga sudah konfirmasi ke anak buah, mereka mengaku jika itu hanya bergurau saja, namun ada juga sopir yang memberikan,” pungkasnya. (emon)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.