TOTABUANEWS.COM, Poigar – Alat berat yang sempat dihadang warga Poigar masuk ke wilayah lokasi pertambangan pasir besi akhirnya berhasil masuk dengan pengawalan 150 personil Polisi dan TNI.
Sabtu pekan lalu warga sempat menghadang mobil tronton yang mengangkut alat berat ini (excavator). Meski ada pengawalan puluhan aparat Kepolisian dan TNI, tapi aksi warga menolak alat berat yang diduga milik PT Malta ini cukup kuat. Alhasil, alat ini pun dititipkan di Kantor Polsek Poigar.
Namun, Selasa kemarin Polres Bolmong menerjunkan sedikitnya 150 aparat Kepolisian di bantu TNI dari Koramil Poigar. Sempat terjadi ketegangan antar warga yang menolak ekplorasi dan eksploitasi pasir besi dengan aparat, tapi dengan pengawalan super ketat ini akhirnya mobil tronton yang mengangkut axcavator ini mulus masuk menuju lokasi perkebunan milik Patra Massie.
Sebab, menurut Patra, kalau alat tersebut bukan milik PT Malta tapi dia menyewa untuk membuat jalan di kebun miliknya yang berada di pesisir pantai Poigar I. “Alat itu saya sewa untuk membuat jalan di kebun saya, dan alat itu bukan milik perusahan (PT Malta),” aku Patra.
Kabag Ops Polres Bolmong Kompol Iwan Manurung SIK, ketika di hubungi mengatakan operasi alat berat ini milik Patra Massie, hanya digunakan untuk membuat jalan ke pantai tidak ada kaitan dengan PT Malta,” terang Iwan.
Disinggung tudingan warga terkesan pihak Kepolisian ditunggaingi PT Malta dia membantah tudingan itu. “Tidak ada kaitan dengan PT Malta, karena alat ini untuk keperluan pribadi,” aku Iwan. (iyong/fgg)