TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Pedagang Pasar Serasi dibebani dengan pungutan yang mencapai Rp6000 per hari. Desas desus beredar, kalau ada juga pungutan Rp5 Jutaan, yang bakal dibebankan kepada para pedagang.
Pengakuan pungutan datang dari salah satu pemilik toko di Pasar Serasi Kotamobagu-Sulawesi Utara, saat ditemui Totabuanews.com Selasa (03/09/13). Ibu pemilik toko saat diwawancara mengaku ada tiga orang yang datang menagih masing-masing Rp2000 per hari. Bila ditotal mencapai Rp6000 per hari. “Dorang bilang kata retribusi keamanan dan kebersihan,” kata Ibu yang enggan menyebut namanya.
Anehnya, tagihan tersebut tidak disertai bukti atau karcis yang biasanya digunakan petugas. Karsis tersebut mencantumkan nomor Perda dan besaran uang retribusi. “Kami rela memberikan karena untuk keamanan barang dagangan kami,” katanya lagi.
Informasi lain yang berhasil dirangkum, kalau pedagang juga bakal dimintai Rp5 Jutaan, sehingga bisa menggunakan tempat penjualan selamanya. Sementara, Kadis Perindagkop Kotamobagu Hamzah Kastur saat dikonfimrasi mengaku kalau pihaknya tak lagi melakukan pungutan retsibusi kepada pedagang selang tiga tahun terakhir. Kalaupun ada pungutan dari pihak lain maka Pemkot tak akan bertanggung jawab. “Uang itu tidak masuk ke kas daerah,” tegasnya, sembari menambahkan retribusi pasar sesuai Perda hanya Rp2000 per hari.
Sementara, Dolfi Paat salah satu keluarga ahli waris mengatakan tidak ada pungutan dari pihaknya kepada pedagang, yang ada adalah kerjasama yang telah disepakati. Dijelaskan, saat masa-masa gugatan berlangsung lalu, memang sudah ada kerjasama dengan para pedagang baik materi maupun non materi. “Saat itu bisa memberikan bantuan uang atau buah pemikiran,” kata Dolfi.
Namun, saat ini kata Dolfi lagi, pihaknya sudah menang dalam sengketa Lahan Pasar Serasi. Sehingga, kerjasama dengan pedagang akan dituangkan dalam bentuk Memorandum Off Understanding (MoU) antara pihaknya dan pedagang, dengan besaran bervariasi, bisa Rp5 Juta, lebih atau kurang. “Kalau ada isu pungutan, itu mungkin ditiupkan oleh oknum-oknum yang tidak suka, dan silahkan lapor ke pihak berwajib. Dan bila ada pedagang yang tidak setuju dengan kerjasama ini nantinya, maka silahkan angkat kaki dari Pasar Serasi,” tegasnya.(fahmi)