TOTABUANEWS.COM, Manado – Menindaklanjuti hasil hearing (rapat dengar pendapat) Komisi I DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong, dengan Presidium pemekaran Kabupaten Bolaang Mongondow Tengah (Bolteng), Sabtu (05/10) lalu. Kemarin Selasa (08/10) Ketua Komisi I DPRD Bolmong Yusra Alhabsyi SE, memimpin Presidium pemekaran Kabupaten Bolteng menemui Gubernur Sulawesi Utara, DR SH Sarundajang (SHS).
Kedatangan Presidium menemui Gubernur untuk menyampaikan permintaan maaf terkait insiden pengrusakan mobil dinas BKKBN Provinsi Sulut, dalam demo di Desa Doloduo beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur menghimbau agar masyarakat Dumoga Raya tetap tenang dan bersabar, karena yang paling utama dalam proses pemekaran adalah stabilitas.
“Pemerintah tidak pernah melarang masyarakat menyampaikan aspirasi tentang pemekaran. Sepajang itu dilakukan dengan cara damai dan sesuai aturan. Serta menghindari cara dan tindakan anarkis atau kekerasan,” ujar Sarundajang.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Presidium juga menghimbau seluruh masyarakat Dumoga Raya, untuk tidak melakukan tindakan di luar komando presidium. Tetap menjaga stabilitas dan keamanan serta mempercayakan perjuangan pemekaran kepada presidium. “Perjuangan akan terus dilakukan. Sampai cita-cita mewujudkan Kabupaten Bolteng tercapai,” ujar Ketua Presidium Zainal Mokoagow.
Sementara itu, usai pertemuan dengan Gubernur, Yusra Alhabsyi mengatakan pertemuan Presidium dengan SHS sebagai langkah awal menyatukan kembali persepsi dan semangat semua elemen yang terlibat dalam proses pemekaran Bolteng.
Menurut Yusra, tidak masuknya Bolteng sebagai salah satu dari 65 calon DOB (daerah otonomi baru) yang tengah dibahas di Baleg DPR RI, bukan berarti pemekaran Bolteng sudah kandas. “Jalan menuju ke sana masih terbuka lebar, tinggal bagaimana semua elemen yang terlibat dapat memainkan perannya secara maksimal,” ujar Yusra. (ali)