TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Puluhan pemuda yang menamakan diri Gerakan Pemuda Lolayan Anti Korupsi (GALAK) , Rabu (20/11), mendatangi Mapolres Bolaang Mongondow (Bolmong) di Jalan Paloko Kinalang Kotamobagu. Sambil menenteng keranda jenazah, para pemuda dan sebagian mahasiswa di beberapa Perguruan Tinggi ini melakukan orasi tepat di depan Mapolres dengan dikawal puluhan aparat kepolisian.
Dalam orasinya, para pendemo mendesak Kapolres Bolmong meninjau kembali kasus-kasus korupsi yang pernah ditangani di daerah Bolaang Mongondow Raya (BMR). Para pendemo pun mendesak bertemu langsung dengan Kapolres. Setelah melakukan negosiasi, akhirnya para pendemo diterima oleh Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan.
Dalam pertemuan tersebut, para pendemo dan Kapolres melakukan diskusi terkait penanganan kasus korupsi yang telah terjadi di Bolmong Raya.
Menurut Koordinator Aksi (Korlap) Nujulkifly Mokodompit, bahwa aksi tersebut murni keluhan dari masyarakat untuk menegakkan supremasi hukum di bumi Totabuan.
“Kami menilai, kasus seperti TPAPD Bolmong yang ditangani oleh pihak kepolisian tidak berhasil mengungkap kasus dalang dan aktor utama kasus tersebut, jadi kami membawa keranda mayat sebagai simbol matinya penegakkan hukum” ujar Nujul.
Selain kasus TPAPD, para pendemo menilai status disclaimer diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan di Pemkab Bolmong 2 tahun berturut-turut, bisa diindikasikan sebagai korupsi sehingga patut ditelusuri.
Kapolres Bolaang Mongondow saat dialog dengan para pendemo berjanji akan menindaklanjuti aspirasi dari para pendemo.
Selain tuntutan mendesak penyelesaian kasus korupsi, para pendemo ikut mengusung kasus-kasus pertambangan di wilayah Lolayan yang kini telah dikuasai oleh korporasi besar. Setelah melakukan dialog dengan Kapolres, para pendemo kemudian membubarkan diri dengan tertib. Mereka berjanji, akan turun dengan jumlah massa lebih besar jika tuntutan mereka tidak ditanggapi. (Uncong/Sb)