TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Program pembuatan website Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kotamobagu, terkesan “mencekik” sejumlah sekolah di wilayah Kotamobagu. Sebab, biaya pendaftaran setiap sekolah dibebankan sekitar Rp2,1 Juta.
Dimana, dana bantuan operasional sekolah (BOS) mereka tidak cukup untuk menutupi biaya tersebut.
“Kami pikir Dikpora perlu mengkaji kembali kebijakan ini ke seluruh sekolah. Walaupun tujuannya baik, tapi memberatkan sekolah, maka sama saja,” kata salah satu guru yang tidak mau namanya dikorankan.
Diketahui bahwa jumlah sekolah di Kotamobagu mencapai 101. Jika per sekolah dipatok Rp2, 1 juta, Dikpora bisa meraup uang pendaftaran tersebut sekitar Rp212 juta. Sementara website tersebut diprogram terpadu menjadi hanya satu website dengan biaya sekitar Rp 3 Jutaan.
Terpisah, Kepala Dikpora Sa’ir Lentang dikonfirmasi menjawab dengan penuh diplomatis. Dia mengatakan biaya pendaftaran tersebut sudah ideal. Kerana biaya sebelumnya mencapai Rp8 juta dan Dispora telah melobi kepada pihak pengelola program menjadi Rp2,1 juta tersebut. “Biaya ini sudah ideal dan bisa dipenuhi oleh sekolah. sebelumnya kita sudah perjuangkan dan turun menjadi Rp2,1 juta,” tukasnya.
Sa’ir malahan membeberkan sejumlah manfaat dari website pendidikan ini. “Keberadaan website ini membantu orang tua dalam memantau anaknya, misalkan terkait kehadiran dan nilai. Orang tua bisa membuka website dengan alamat www.kotamobagu.portaldikdasmen.co.id dan langsung melihatnya. Semuanya tersedia di website ini,” jelasnya.
Ditanya soal sekolah yang belum memiliki faslitas internet dan komputer, dia mengatakan, sekolah harus kreatif dan jangan selalu berharap dibantu oleh dinas. “Kalau hanya modem kan bisa dilakukan pengadaan oleh pihak sekolah,” tutupnya. (dar)
