TOTABUANEWS, Kotamobagu – Proyek penanggulangan banjir dengan total anggaran senilai Rp 1,9 miliar, berupa pembangunan tebing (bronjong) sungai Moayat kondisinya rusak. Padahal Proyek tersebut baru empat bulan selesai dikerjakan. Dari pantauan dilapangan, setidaknya 30 meter dasar bronjong tergerus air.
Lokasi bronjong jebol tersebut tepat di Desa Poyowa Besar, Kecamatan Kotamobagu Selatan yang berbatasan dengan Desa Tabang. Menurut salah satu warga setempat, jebolnya bronjong akibat pondasi dasar pembangunan tidak digali lebih dalam dan hanya diletakkan diatas tanah. Akibatnya bronjong tesebut tidak kuat menahan arus air..
“Ini gara-gara kontraktor tidak mengali pondasi dasar. Kontraktor hanya meletakkan batu diatas tanah. Kami sudah ingatkan saat itu, tapi mereka tidak mendengar, akibatnya jadi begini,” ujar Tete Ical seorang petani yang memiliki lahan di sekitar lokasi.
Tokoh masyarakat setempat, A Mondo juga angkat bicara. Mantan Sangadi Poyowa Besar II ini meminta kepada CV Global selaku kontraktor pelaksana agar memperbaiki bronjong yang rusak tersebut. “Inikan masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga kami meminta kepada pihak kontraktor segera melakukan perbaikan sebelum kerusakan lebih besar,” katanya.
Sekretaris Komisi II Dekot KK Ishak R Sugeha, dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya belum memantau kerusakan dimaksud. Meski proyek tersebut berasal dari Provinsi Sulut, namun sebagai legislator KK pantas melakukan pemantauan terhadap semua proyek ada di KK.
“Mendengar informasi ini, kami akan ke lokasi tersebut. Jika benar, proyek dimaksud masih dalam tahap pemeliharaan maka harus segera diperbaiki oleh kontraktor,” pungkasnya. (kon/Sub)