SETELAH pelantikan pada 24 Juni Lalu yang berarti saat ini tengah memasuki bulan ke delapan kepemimpinan Walikota, Wakil Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara dan Jainuddin Damopolii (TB- JaDi). Tentu, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan dalam mendekatkan pelayanan kepada rakyat.
Mungkinkah? untuk merealisasikan standar pelayanan minimum yang sering disuarakan Walikota usungan Partai Amanat Nasional (PAN) Kotamobagu ini. Mampu memberi Seyuman atau mungkin bisa dibahasakan dengan ucapan Keep Smile Kotamobagu. Buatlah masyarakat tersenyum. Dimana, Senyuman dikenal adalah salah satu perilaku manusia yang cukup misterius. Karena, Mempunyai maksud tersirat dan tujuan tertentu. Walaupun semua orang punya bibir, namun untuk urusan yang satu ini tidak semua orang mampu melakukannya apalagi orang yang sedang marah. Coba bayangkan jika kita melihat orang dekat, teman, atasan yang biasa memberikan senyum, namun senyuman itu tak tampak lagi di bibirnya. Tentu kita akan bertanya-tanya, ada apa ya?.
Sementara dengan senyuman, akan membuat orang lain merasa senang, aman, tenteram, nyaman, dan damai. Senyum memang begitu dahsyat. Mengapa tidak, dengan senyuman kita jadikan suatu pendorong untuk membangun Kota Kotamobagu. Dimana, senyum ini bukan hanya menyangkut urusan bibir saja, tetapi yang utama adalah ingin tidaknya kita membahagiakan orang lain, ingin tidaknya kita membuat keadaan di sekitar kita bercahaya? Senyuman memang sesuatu yang hebat dan dahsyat.
Senyuman merupakan satu sifat dan akhlak mulia. Agar Masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari dengan senang dan ceria. Tentu, harus dibarengi dengan pelayanan yang maksimal tanpa berbelit – belit dengan dalih mengikuti jalur birokrasi. Jika hal ini dapat terlaksana mulai dari tingkatan Desa, Kelurahan, Kecamatan dan Pemerintah daerah (Pemda). Bukan tidak mungkin rakyat bisa terseyum ‘keep smile’ Kotamobagu.
Begitu juga, Jika senyuman ini mampu dijalankan pada suatu pekerjaaan sehari – hari dan dibarengi dengan keseriusan maka pasti akan mencapai tujuan yang diinginkan.Bukankah, dunia akan menjadi indah dengan senyuman dan apa jadinya bila semua orang bermuka masam, dan selalu cemberut…?Masyarakat, serta seluruh elemen terkait di Kotamobagu perlu membudayakan keep smile Kotamobagu.
“Mahalnya senyuman tak dapat dibeli, murahnya tak dapat diberi”….. tersenyumlah… niscaya dunia akan tersenyum bersama kita. (*)