MENYONGSONG tahun 2014, tingkat produksi meriam kaleng semakin marak dijajalkan dikalangan anak-anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Meriam kaleng yang sebagian besar diprodusi dari daerah Dumoga itu, kini meluas di Wilayah Kota Kotamobagu.
Pantauan Media Totabuan Selasa (10/12) kemarin, meriam kaleng itu dijual bebas di ruas jalan Adampe Dolot Mogolaing, tepatnya di halte bis depan supermarket paris. Tak pelak sejumlah anak-anak berbondong-bondong membeli barang tersebut.
Risno alias Tino (10) pelajar Sekolah Dasar ketika ditanya koran ini mengatakan, kami beli meriam kaleng ini karena murah dan bisa di pakai berkali-kali, “
Depe harga lima ribu sampe 10 ribu, torang lebe bae ba beli ini dari pada petasan yang cuma satu kali pasang, (harga nya
hanya Rp 5 ribu hingg Rp 10 ribu saja. Kami lebih baik beli ini daripada petasan yang hanya dipasang sekali),
” katanya.
Ruddy salah satu warga Mogolaing, turut prihatin dengan kondisi tersebut, bahkan dirinya meminta orang tua agar bisa lebih giat mengawasi anak-anaknya. “Apalagi jelang Natal dan tahun baru, anak-anak mesti diawasi kegiatannya, begitupun aparat kepolisian harus menertibkan para pedagang barang tersebut,” ungkapnya.
Hal ini patut menjadi perhatian dari aparat kepolisian agar dapat menertibkan peredaran barang berbahaya yang juga sangat menganggu kenyamanan karena tingkat bunyi ledakannya sangat keras, begitupun resiko yang mengancam anak-anak pengguna meriam kaleng tersebut, dan bahkan bisa melukai orang lain sebap tidak ada jaminan keamanan barang tersebut. (tr-02/kon/jun)