TOTABUANEWS, Kotamobagu – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berharap gelaran pemilu 2014 merupakan episode terakhir transisi demokrasi di Indonesia. “Pemilu 2014 diharapkan jadi episode terakhir transisi demokrasi di Indonesia. Setelah 2014 kita harus masuki demokrasi yang modern, menghadirkan kesejahteraan, keadilan, bangsa dan berperan aktif dalam tata kelola dunia,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggara, Hukum dan Pengawasan KPU Kotamobagu, Aditya Tegela, menirukan apa yang disampaikan Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, pada acara konsolidasi nasional pekan lalu.
Tak hanya itu, kata Aditya, KPU RI menekankan soal terwujudnya pemilu yang jujur dan adil sesuai dengan harapan rakyat adalah tugas utama penyelenggara pemilu. “Oleh karenanya penyelenggara bisa serius dan memegang kepercayaan serta amanah rakyat. KPU RI juga mengingatkan penyelenggaraan pemilu ini tidak hanya dimintai pertanggungjawaban kepada rakyat dan generasi ini tapi juga kepada generasi yang akan datang. Penyelenggaraan pemilu 2014 akan jadi pembuktian nasionalisme kita,” tambah Aditya.
Sementara itu, Nova Tamon, Ketua Divisi Logistik, Perencanaan dan Keuangan KPU Kotamobagu, menambahkan. KPU mengingat agar penyelenggara pemilu bukan sekedar menjaga otensitas suara rakyat tetapi menjadikan Indonesia menjadi rujukan dunia dalam praktek demokrasi yang bermartabat. “Disinilah pentingnya konsolidasi nasional, bukan sekadar meningkatkan profesionalitas teknis penyelenggara pemilu, tetapi juga menyegarkan dan menegakan pemilu kita dalam melaksanakan demokrasi. Kita sedang memikul sejarah modern, dan berdemokrasi secara modern, kita sedang mencoba mengakhiri pancaroba demokrasi menuju tata kelola demokrasi yang terkonsolidasi,” beber Husni sebagaimana disampaikan Nova.
Lebih lanjut, sambung Nova, KPU RI menegaskan bahwa sukses penyelenggaraan pemilu bukan hanya ditentukan KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan peserta pemilu, namun juga partisipasi masyarakat sebagai pemilih. “Karena itu marilah dimulai dari penyelenggara pemilu, menggelorakan tekad profesionalitas, independensi dan integritas menjadi nilai dasar yang senantiasa terpatri ketika melaksanakan tugas dan tanggungjawab,” jelas Nova.
Menurut sekretarsi KPU KK Agung Adati, KPU RI memililki imajinasi besar menjadikan pemilu 2014 demokrasi yang bermartabat. Dan itu bisa sirna kalau kita tak memiliki komitmen moralitas dan integritas yang kuat. Ikhtiar kita harus dibarengi tawakal dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tetap berkoridor dalam UU dan menjadi pemilu tersukses dalam sejarah RI,” jelas Agung. (kon/jun)