TOTABUANEWS, Kotamobagu – Rencana Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang akan melakukan pemadaman bergilir pada 9 April nanti, yang bertepatan dengan puncak pesta demokrasi, dalam jal ini pemilihan Legislatif (pileg), ditanggapi serius oleh Ketua KPU Kota Kotamobagu, Nayodo Kurniawan SH.
‘’Jika ini terjadi kami sangat sesalkan. Tapi kami berharap agar pada pelaksanaan hari H nanti pemadaman tidak terjadi,’’ terang Nayodo.
Bahkan kata Nayodo, rencana dari PLN itu jangan sampai PLN dituding melakukan tindakan makar. Alasannya tidak menutup kemungkinan pada hari itu, masih ada KPPS yang sedang melaksanakan perhitungan suara dan pengisian formulir perhitungan suara.
‘’Karena ada 56 formulir perhitungan suara yang harus diiisi,’’ tegas Nayodo.
Senada dengan Nayodo, Bupati Bolmong Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu, mengungkapkan kekesalannya atas ulah dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
“Yang membuat resah warga pemadaman listrik untuk wilayah Bolsel dalam satu hari, terjadi sampai 10 kali, ketus Mayulu.
Mayulu pun mengingatkan kepada PLN, terlebih dalam pemilu legislatif nanti, untuk tidak melakukan pemadaman. Sebab, menurutnya hal ini akan berpengaruh pada kinerja penyelenggara pemilu.
“Siapa yang bertanggung jawab jika pada hari ‘H’ terjadi hal yang tidak diingingkan saat perhitungan dan rekapitulasi suara. PLN jangan boikot dengan melakukan pemadaman listrik pada pesta demokrasi 9 April. Siang pukul 13.00 sudah mulai perhitungan suara. Malam proses rekapitulasi hasil. Jika listrik padam,maka ini namanya sabotase terencana karena ini sudah diberitahukan terlebih dahulu,” tegas Herson. (kon/jun)