TOTABUANEWS, Molibagu – Pasca pleno penetapan kursi calon legislatif (caleg) oleh KPUD Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) 13 Mei 2014 lalu, Partai Golkar (PG) Bolsel kembali mencuri perhatian publik. Selentingan kabar, salah satu calon terpilih dari Daerah Pemilihan (dapil) 3 Pinolosian Bersatu atas nama Marini Suryadi Hardja dalam posisi tidak aman. Belakangan dia diisukan bakal digantikan oleh calon Golkar dapil 3 Pinolosian Bersatu lainnya yang meraih suara terbanyak kedua, yakni, Raksasa Mamonto.
Dari informasi yang dirangkum, alasan pergantian tersebut didasari penilaian partai terhadap kinerja Marini selama 5 tahun menjabat anggota dewan Bolsel (periode 2009-2014), terutama dari sisi kehadirannya di kantor yang sangat minim.
Ketika dikonfirmasi, Ketua DPD II PG Bolsel Abdul Rajak Bunsal enggan menanggapi isu tersebut. Katanya, masih menunggu hasil kajian tim kode etik bentukan DPD II PG Bolsel yang selanjutnya akan diputuskan dalam pleno DPD II PG Bolsel tentang siapa yang akan direkomendasikan.
“Segala kemunkinan bisa saja terjadi bagi ketiga calon terpilih,” kata Bunsal, kemarin. Tapi dia tidak menampik bahwa kinerja kader yang duduk pada periode sebelumnya menjadi penilaian tersendiri bagi partai dan dapat mempengaruhi keputusan partai sebentar nanti.
Di sisi lain, Ketua tim kode etik DPD II PG Bolsel Eus Daud mengatakan, masih menunggu masukan dari enam personil tim kode etik lainnya.
“Sejauh ini 7 anggota tim kode etik belum melakukan pertemuan, jadi kita tunggu saja bagaimana hasilnya. Yang jelas ketiga calon terpilih posisinya sama. Kalau ada temuan yang fatal atau sangat bertentangan dengan AD/ART partai, pasti diberikan sanksi. Dan konsekwensi terberat bisa dipecat sebagai kader,” kata Eus Daud yang juga menjabat Plt Sekretaris DPD II PG Bolsel. Sementara mengenai penilaian kinerja calon incumbent selama menjabat pada periode sebelumnya, kata Eus bukan rana Tim Kode Etik.
“Itu rana fraksi yang selanjutnya langsung ke partai. Tapi kalau seadainya laporannya masuk ke Tim Kode Etik, bisa saja menjadi bagian dari penilaian Tim Kode Etik. Intinya kita tunggu saja hasilnya nanti. Saat ini kami tidak mau berspekulasi karena masih ada proses dan mekanismenya jelas,” tuturnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu kepada Media Totabuan, Marini mengaku selama ini dia sangat loyal terhadap partai.
“Saya rasa saya tidak pernah melakukan hal-hal yang melanggar aturan partai. Sejauh ini saya selalu loyal dan tidak pernah membelot dari garis partai,” jawab Marini belum lama ini. (marshal)