Peliput: Muslim Paputungan
Editor: Isnandar Bangki
Bolmong – Setelah sekian ratus tahun tertidur akhirnya Bulud “Gunung” ambangpun terbangun dari lelapnya yang panjang, peristiwa ini membuat kehebohan bagi warga masyarakat bolmong, apalagi disusul dengan dialihnya sttus normal menjadi waspada. Sejumlah masyarakatpun mulai panik tapi tidak sedikitpula yang langsung bertindak mengamankan beberapa barang-barangnya seperti ijazah dan arsip lainya.
Menurut,Mantan ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (amabom) Zainul Abidin Lantong mengatakan bahwa dirinya tidak yakin gunung ambang akan meletus, sebab menurut dia di bawah gunung itu ada air danau yang mendinginkan badan gunung, selain itu lubang gunung api itupun terlalu besar sehingga potensi meletusnya gunung ambang sangat kecil. “ Saya tau persis, karena dulu saya dan rombongan pernah meninjau lokasi itu,” ujar Tete Miti sapaan akrab Z.A Lantong, sembari melanjutkan ceritanya bahwa Bulud ambang memiliki arti dalam bahasa mongondow “No’iit” atau bercahaya dari kejauhan, tapi ketika dekat cahaya itu akan hilang, ini terlihat dari kejauhan bercahaya yang dimaksud adalah garis belerang yang ada ditubuh gunung tersebut. “ Dari arah kampung modayag so dapa lia depe cahaya artinya belereng” ucap jurnalis senior di Bolmong Raya ini.
Sementara itu, berdasarkan keterangan yang diperoleh oleh Polres Bolaang Mongondow melalui Badan Mitigasi Kegempaan dan Geologi di Desa Purworejo, bahwa sejak Kamis (03/07) gunung ini terjadi gempa vulkanik.
Menurut Bambang Sugiono, bahwa terjadi gempa vulkanik sejak pukul 05.40 hingga 10.00 Wita.
Namun, berdasarkan pantauan, sejak terjadi gempa vulkanik tersebut hingga pukul 23.00 Wita, baru sekali terjadi gempa vulkanik. Dilaporkan bahwa saat gempa vulknik , Gunung Ambang mengeluarkan Gas namun tidak disertai dengan bebatuan.
Dengan adanya gempa vulkanik menandakan gunung yang terakhir meletus pada Tahun 1893 ini ada tanda tanda akan meletus kembali.
Gunung Ambang diketahui adalah termasuk salah satu gunung api aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengikuti jejak Gunung Lokon di Kota Tomohon yang lama diam dan sempat meletus dengan mengeluarkan ribuan ton bebatuan pada 2010 lalu. Saat letusan gunung Lokon, sekitar lima Ribu warga setempat diungsikan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Terus bagaimana dengan warga yang berada di kaki Gunung Ambang?. Berdasarkan laporan dari aparat kepolisian, hingga kini kondisi masyarakat dalam kondisi aman terkendali. Namun, kabar aktifnya gunung ambang ini sempat membuat warga Kotamobagu was was. Bahkan, di status Blackbery Messangge, warga mengatakan khawatir dengan peningkatan gunung ini. (*)
Thank you..info yg sangat baik..berharap makin banyak info sejarah & budaya bolmong yg boleh dibagikan. Siapa tahu bermanfaat untuk peningkatan pariwisata polmong ke depan 🙂