
TOTABUANEWS, Kotamobagu – Aktifis Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kotamobagu Selatan menuding anggota legislatif (aleg) Kotamobagu terkesan ‘mandul’ dalam melakukan fungsi kontrolnya mengawasi sejumlah pekerjaan proyek di wilayah Kota Kotamobagu (KK).
Hal ini tercermin dari pernyataan, Fajrudin Lobangon Ketua BKPRMI Kotsel ketika bersua dengan Totabuanews Rabu (13/08). “Seharusnya, anggota DPRD langsung bergerak cepat setelah mengetahui setiap informasi. Entah itu, melalui media massa maupun keluhan yang disampaikan langsung oleh masyarakat, dengan turun meninjau perkembangan atau mencari solusi setiap masalah bersama eksekutif,” tegas Run sapaan akrab Fajrudin Lobangon.
Menurut Run, tudingan itu cukup mendasar setelah melihat keseriusan DPRD KK khusunya Komisi II yang belum melakukan kroscek di lapangan atas dugaan ambrolnya proyek drainase di Kelurahan Motoboi Kecil (Mocil), kecamatan Kotamobagu Selatan yang dikerjakan oleh PT Pilar Dasar Membangun. “Setelah mengetahui informasi dugaan ke tidak sesuaian pengerjaan proyek pelebaran jalan, drainase dan pembangunan talud penguat jembatan. Seharusnya, Komisi II langsung melihat kondisi dilapangan ,” tutur Run.
Pasanya, dikatakan Run yang merupakan putra asli Mocil ini. Ambrolnya beberapa titik di drainase dan talud jembatan memperkuat dugaan bahwa kwalitas pembangunan proyek tersebut nyaris sama. “Jangan sampai seluruh pembangunan yang sedang dilakukan berkwalitas sama. Maka tidak menutup kemungkinan akan ada titik lain yang akan ambrol,” terang Run.
Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD KK, Ishak Sugeha ST, ME mengakui, bahwa dalam waktu dekat ini mereka akan turun langsung ke lokasi proyek di jalan 19 Desember 45 Mocil. “Komisi II tetap berkomitmen menseriusi setiap keluhan masyarakat. Soal turun meninjau langsung kondisi proyek itu, setelah melakukan koordinasi dengan seluruh anggota Komisi II Kita (Komisi II,red) akan turun lapangan,” tukas Ishak.
Sebelumnya, GSI PT PDM Syahril Labatjo, selaku perusahaan pelaksana proyek tersebut. Menjelaskan, bahwa paket yang dikerjakan tersebut adalah paket pengembangan jalan dan hotmix ruas Mocil sampai Poyowa kecil. Dimana jalan ini di lebarkan, sehingga pasangan drainase lama di bongkar, dan galian pasangan drainase baru makin melebar keluar.
“Apa yang disampaikan bahwa terjadi pasangan yang ambruk, tidak seperti itu. Bukan pasangan baru yang ambruk tetapi pasangan drainase lama yang pada saat itu sementara di bongkar sehingga terlihat bongkaran pasangan drainase yang ambruk,” jelas Syahril.
Ia menegaskan, proyek yang mereka kerjakan tersebut tetap mengacu pada kontrak. Sehingga kwalitas pekerjaan benar-benar sesuai harapan. “Kita selalu koordinasi dengan dinas pekerjaan umum kotamobagu dalam setiap pekerjaan. Namun jika ada kritikan dari masyarakat sah-sah saja tapi harus bersalasan dalam mengkritisinya. Kami selalu membuka diri bagi setiap kritik dan saran,” tandasnya. (dar)
