TOTABUANEWS, Kotamobagu – Dugaan kesalahan prosedur dalam pengadaan Reagent untuk alat pendeksi penyakit di Rumah Sakit (RS) Datoe Binangkang kembali menemukan fakta baru.
Sumber resmi kembali mengungkapkan, kalau hutang tagihan pengadaan reagent di RS tersebut dibayar menggunakan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) “Tagihan disiasati dengan dana BPJS karena sekitar Rp160 juta,” ungkap sumber itu.
Padahal katanya, dana BPJS sudah beberapa bulan ini belum dicairkan. “Sementara para perawat sudah menuntut belum ada pencairan. Terakhir pencairan itu bulan Maret tahun ini. Apalagi klaim BPJS itu per bulan setiap tanggal 15. Dan jika tidak melakukan klaim maka dana itu akan hangus,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Apotik RS Datoe Binangkang Herlina Bandoso saat dikonfirmasi terkait prosedur pengadaan reagent, mengaku awalnya pengadaan itu harus melalui apotik. Karena reagent masuk dalam pengadaan obat-obatan. “Tapi sekarang sudah tidak seperti itu, pasca pergantian pimpinan,” ungkap Herlina.
Terpisah, Direktur RS Datoe Binangkang dr Sahara Albugis saat dikonfirmasi mengaku kalau pihak membayar tagihan reagent ke distributor dengan anggaran yang sudah di tata di APBD “Memang dananya tidak cukup tapi kami tetap bayar karena bahan sudah dipakai untuk pasien RS. Tapi bukan dana BPJS,” kata Sahara.
Ia membantah kalau PPTK tidak ingin membayar tagihan tersebut. “Tetap kita bayar dengan anggran yang sudah di tata di APBD,” tandasnya.
Peliput: Konni Balamba
