TOTABUANEWS, Kotamobagu – Tidak adanya pengakuan dari pemerintah kota (pemkot) Kotamobagu bahwa kendaraan roda tiga becak motor (bentor) sebagai kendaran umum, membuat marah para sopir bentor.
Melalui Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kotamobagu Hi Dolfie Paath, ribuan sopir bentor mengancam akan menggelar demo dan menduduki kantor Walikota Kotamobagu.
“Kita akan minta pertanggungjawaban dari pemerintah kota atas pernyataan Dinas Perhubungan yang tidak mengakui bentor sebagai kendaraan yang tidak layak untuk kendaraan umum. Sebab ini sudah membuat para sopir bentor tidak nyaman lagi,” tegas Dolfie.
Dolfie menilai pernyataan tersebut menimbulkan image buruk bagi Pemkot, karena dinilai tidak punya itikad baik untuk memperhatikan nasib para pe-bentor, padahal faktanya, justru saat ini bentor telah menjadi urat nadi perekonomian di kotamobagu.
“Bentor selama ini telah ikut berpartisipasi, dalam menggerakkan roda perekonomian kotamobagu, sudah seharusnya mendapat perhatian pemerintah, bukan malah dianggap sebagai kendaraan liar,” tandasnya.
Sementara itu Irvandi salah satu sopir bentor mengaku merasa sangat terpukul adanya pernyataa pemkot tersebut. “Jika bentor akan dihilangkan terus, istri dan anak saya siapa yang mau kasih makan. Hanya bentor tempat menggantungkan nasib selama ini,” ujar Irvan.
Diketahui sebelumnya, Kepala Seksi Prasarana Disnas Perhubungan (Dishub) Kotamobagu, Lexy Senin (01/12) mengaku bahwa pemkot berencana akan mengusulkan perubahan desain model bentor, sehingga akan memenuhi kelayakan sebagai kendaraan umum.
“Kendaraan roda tiga yang bisa dikatakan kendaraan umum harus memenuhi persyaratan tehnis, yang bangun rancangnya sesuai spesifikasi tehnis Dirjen Perhubungan Darat. Sehingga pemkot berencana akan merubah model bentor supaya lebih aman untuk ditumpangi,” ungkap Lexy.
Peliput: Konni Balamba