TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Jika perayaan malam tahun baru bagi banyak orang dirayakan dengan berhura-hura, pesta kembang api dan sebagainya. Namun, pada perayaan malam tahun baru Rabu (31/12) tadi malam, oleh sekelompok pemuda dan beberapa tokoh lainnya di Bolmong Raya, mengisi malam tahun baru dengan menggelar diskusi.
Diskusi dengan tema ‘Otonomi dan Investasi’ dipelopori oleh pelopor pembentukan Provinsi Bolaang Mongodow Raya (PBMR) Muhammad Salim Landjar (MSL), yang gelar dikediaman MSL kelurahan Motoboi Besar, Kotamobagu Timur.
Dalam pantauan, hadir dalam kegiatan rutin setiap akhir tahun itu diantaranya, Ketua AMABOM Hi Jemmy Lantong, Akademisi Mulyadi Mokodompit, Ketua LPKELR Effendi Abdul Kadir, Tokoh Pemuda Sehan Ambaruk, Ketua LPM Motbes terpilih periode 2015-2020 Mesdy Hamim, para jurnalis serta sejumlah masyarakat lainnya.
Dalam kesempatan MSL yang merupakn calon inverstor besar Bolmong Raya mengatakan, banyak hal yang perlu dilakukan oleh semua elemen dalam membangun daerah, terutama dalam mewujudkan terbentuknya PBMR yang sempat ditunda.
“Salah satunya adalah peran investor. Investor adalah penunjang PBMR. Seperti pesan pak Presiden Jokowi kepada kepala daerah bahwa berbaik-baiklah kepada investor, karena investor adalah penunjang pembangunan daerah,” kata MSL.
MSL menambahkan, memang banyak yang ingin menjadi calon kepala daerah, tapi sangat sedikit yang ingin jadi investor. “Nah disinilah kesempatan kita sebagai putra daerah, untuk menjadi calon investor,” kata Lantong
Sementara itu, Ketua AMABOM Jemmy Lantong, memberi apresiasi dan salut kepada MSL. “Kita perlu memberi aprsiasi setinggi-tingginya kepada pak MSL. Berbagai terobosan yang beliau terus lakukan demi membangun Bolmong Raya,” tandas Lantong.
Diketahui, MSL dikabarkan merupakan calon investor besar Bolmong Raya. Dimana, mantan calon Walikota Kotamobagu periode 2018-2018 ini, telah membeli dua buah pembangkit listrik milik PT Cipta Daya Nusantara. Yakni pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) dengan kapasitas 3 mega wath di Mobuya Boltim dan pembangkit listrik tenaga gas batu bara (PLTB) di Melak, dengan nilai investasi lebih dari Rp300 milar.
Peliput: Konni Balamba