TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) Kota Kotamobagu akan terus berupaya untuk mengantisipasi adanya tradisi coret-coret seragam oleh para siswa saat menerima pemberitahuan kelulusan. Sudah bertahun-tahun dilewati, sudah banyak cara dilakukan diknas maupun pihak sekolah.
“Kita sudah pernah mengadakan acara perpisahan kelulusan tanpa seragam sekolah. Jadi para siswa mengenakan pakaian lain, namun tetap saja mereka (siswa) punya jadwal lain untuk tetap mencoret seragamnya,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu, Ariono Potabuga Selasa (28/4).
Begitu juga dengan pihak sekolah, yang sudah berusaha mengantisipasi agar tak ada coret seragam. “Kami juga beberapa tahun terakhir. Untuk pengumuman kelulusan, diberikan dalam amplop dan diantar ke Rumah Masing-masing. Namun tetap saja, surat kelulusan di Rumah, para siswa sudah berkumpul di Sekolah,” ujar Rusli Mamonto Kepala Sekolah SMA N 2 Kotamobagu, yang juga berbincang dengan Tribun Manado pada tempat yang sama.
Semua upaya telah dilaksanakan dan dipikirkan oleh baik Diknas maupun pihak sekolah, namun tak kunjung ada jalan keluarnya. Dikatakan Ariono, yang sangat berperan dalam hal ini adalah orangtua siswa. “Uang yang digunakan siswa untuk konvoi, dan beli piloks kan dari orang tua. Kalau ada peran orangtua untuk melarang agar tidak mencoret seragam saya rasa, itu bisa dihindari,” ujarnya.
Konni Balamba