TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Meski memiliki perolehan suara 977, Katrina Mokodompit terancama didiskualifikasi atau bakal tak dilantik, jika terbukti melakukan money politic (Politik Uang) pada Pemilihan Sangadi (Pilsang) Desa Tabang yang digelar Sabtu (12/12/2015) lalu.
Dimana, informasi yang berhasil dirangkum, Katrina dengan nomor urut 1 diduga mengajak setiap pemilik hak pilih di Tabang untuk memilihnya sebagai Sangadi periode 2015 – 2021, dengan mememberikan sejumlah uang yang berfariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu.
Menanggapi hal itu, Camat Kotamobagu Selatan (Kotsel), Marham Anas Tungkagi, SE. mengakui, akan menseriusi laporan dari tim sukses pesaing Katrina yaitu, Nus Mamonto yang hanya memperoleh 825 pemilih. “Rencannya Senin (Hari Ini,red) kita akan melakukan pertemuan dengan terlapor dan pihak pelapor sebagai tindak lanjut atas dugaan money politik sebagaimana laporan yang masuk kepada Panitia dan saya selaku Camat,” ujar Anas.
Anas mengakui, Pemerintah Kota (Pemkot) tak sungkan – sungkan memberikan sanksi berat kepada oknum yang diduga sebagai perangkat Desa Tabang jika terbukti menerima imbalan dalam Pilsang Desa Tabang. “Terlapor yang katanya salah satu oknum ketua Dusun kita akan berhentikan dengan tidak terhormat bila terbukti. Begitu juga dengan calon yang memberikan uang tersebut kita akan merujuk pada undang – undang Pilsang dan Peraturan daerah mengenai Pilsang, dengan sanksi berat yaitu diskualifikasi,” tegas Anas.
Pantauan Media ini, jalannya penghitungan suara Pilsang yang dimulai sekira pukul 08.30 Wita di Balai Desa Tabang sempat diwarnai pelemparan batu oleh oknum yang tak bertanggung jawab hingga membuat warga panik.
Meski demikian, Kapolsek Urban Kotamobagu. AKP Effendy Tubagus Mengatakan jika pihaknya mengalami keterbatasan jumlah personil, dalam melakukan pengamanan. “ Personil Polres Bolmong banyak yang masih berjaga- jaga di Boltim. Hanya sekitar 20 personil Polsek Urban yang berjaga, tetapi kita akan dibantu oleh Tim Maleo,” tutur Effendy.
TIM TOTABUANEWS
