“Jalur Koridor Tengah itu Dumoga Raya dan Bolsel. Dumoga Raya sudah terealisasi tapi Bolsel belum semua,” sebut Sekretaris Komisi II, Riston Mokoagow.
Tidak hanya Kementrian PU, wajah desa-desa di ujung Sulut katanya ikut menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Disebutkannya, jika membandingkan Infrastuktur Jalan Nasional Desa Molosifat, Kecamatan Posigadan dengan Desa disebelahnya di Kabupaten Bonebolango, Provinsi Gorontalo, Desa Molosifat dinilai masih tertinggal. “Kami minta jalan nasional di Desa Molosifat diperlebar, Gapura batas wilayah dipercantik. Ini perlu perhatian. Desa Molosifat adalah icon Sulut yang menjadi kesan pertama bagi orang-orang yang masuk dari Gorontalo ke wilayah Sulut lewat pintu gerbang selatan,” tutur politisi Hanura ini.
Lanjut Riston, upaya pemerintah Bolsel membenahi wajah desa-desa perbatasan sudah cukup maksimal lewat program kerja yang disusun lewat APBD. Namun, menurut Riston, akan lebih maksimal jika dibantu oleh pemerintah provinsi maupun pusat. “Karena untuk jalan nasional adalah kewenangan pemerintah pusat. Jadi, tidak mungkin kita di daerah yang menganggarkannya lewat APBD. Harapan kami di daerah adalah perhatian dari pemerintah provinsi,” kunci Wakil Ketua DPRD Bolsel periode 2009-2014 ini.
Tim Totabuanews