TOTABUANEWS, BOLMUT – Semakin dekatnya pendaftaran paket pekerjaan proyek Satu Atap (Satap) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmut nanti, menimbulkan kekhawatiran sejumlah kontraktor lokal.
Seperti yang disampaikan Akran Pontoh warga Boroko. Dia berharap panitia tender dan Pemkab Bolmut dapat memberdayakan kontraktor lokal, jika hal itu memiliki peluang dan jangan sampai menimbulkan kecembuaran sosial yang berimbas pelaksanaan pekerjaan nantinya.
“Tidak menutup kemungkinan jika kontraktor lokal tak mendapatkan apa-apa. Jika tak memiliki konekssi untuk memuluskan proses tender ini,” tutur Akran.
Dikatakanya, untuk itu panitia tender diminta selektif menerima kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan fisik maupun pengadaan yang akan ditenderakan.
“Ingat, proyek yang dilaksanakan itu semata-mata untuk kesejahteraan rakyat. Jika kontraktor yang dipekerjakan sudah memiliki latar belakang yang tidak baik, tidak menutup kemungkinan proyek yang dilaksanakan juga tidak baik,” jelasnya.
Dia mengingatkan agar Pemkab memberdayakan kontraktor lokal sehingga tidak akan menimbulkan kecemburuan sosial.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Bolmut, Saiful Ambarak S.PdI juga turut mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk memantau terus jalanya proses tender nanti, sebab, diketahui banyak kontraktor nakal yang pada tahun- tahun sebelumnya pekerjaanya tidak selesai bahkan ada yang kerjanya tidak sesuai dengan bestek.
“Tim pemkab telah melakukan evaluasi disetiap proyek yang tersebar di Bolmut. Jadi tentunya ada catatan tersendiri, olehnya diimbau untuk jangan memenangkan perusahan yang dianggap telah black list,” tambah Ambarak.
Sementara itu, Bupati Drs Hi Depri Pontoh berjanji tidak akan memberikan peluang kepada para kontraktor nakal.
“Tahun–tahun sebelumnya banyak proyek yang dijual kepihak lain, dan juga ada sejumlah pekerjaan tidak selesai bahkan ada beberapa catatan pekerjaan yang tidak sesuai, ini sudah masuk ke daftar hitam,” tegas bupati.
Tim Totabuanews