TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Adanya isu tak sedap, yang dinilai menyudutkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Kotamobagu. Di mana, lembaga pendidikan tersebut diduga melakukan pungutan liar (pungli), dan tudingan kurang berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kotamobagu (KK), ditanggapi Kepala MTs Negeri KK, Srinangsi Makalalag M Pd.
Menurut Srinangsi, apa yang dituduhkan tersebut tidaklah benar. Semua yang dilaksanakan kata Srinangsi, berdasar pada program, yang tentunya telah melalui Komite, dimusyawarahkan dan disetujui melalui rapat dengan orang tua murid.
“Harus kita ketahui, MTs Negeri Kotamobagu, saat ini adalah sebagai madrasah percontohan di KK, yang melaksanakan Kurikulum 2013. Di mana, banyak kegiatan yang melibatkan siswa harus turun di lapangan. Dan hal itu kita butuh bantuan dari orang tua siswa melalui komite,” terang Srinangsi di ruang kerjanya Rabu (03/02/2016).
Lanjut Srinangsi, semua kegiatan termasuk yang telah membuahkan prestasi baik akademik maupun non akademik, yang berhasil ditorehkan MTs Negeri Kotamobagu, dan telah membawa nama harum daerah, tentu tak lepas dari bantuan orang tua murid. Dan semua program tersebut, dapat dipertanggungjawabkan, yang dilengkapi dengan laporan kegiatan dan bukti-bukti pembayaran yang sah.
“Kita telah siap dengan pertanggungjawaban, tentang apa-apa yang telah kita laksanakan. Dan bukti-bukti tersebut, kita akan perlihatkan di Kantor Kemenag KK, dan hearing dengan DPRD KK nanti, bahwa setiap program, telah melalui persetujuan bersama bukan sepihak seperti yang dituduhkan,” tegas Srinangsi.
Selain itu, misalnya pengadaan mobiler untuk RKB yang baru diresmikan dan mendapat sorotan. Srinangsi bersyukur karena satu dari tiga ruangan yang ada, melalui bantuan orang tua, akhirnya sudah bisa digunakan untuk kegiatan KBM.
“Alhamdulillah dua ruangan telah mendapat bantuan dari DIPA. Untuk satunya lagi, karena orang tua ingin agar ruang RKB yang belum ada mobilernya tersebut supaya sudah bisa digunakan, akhirnya dengan ikhlas mereka turut membantu dalam proses pembuatan meja kursinya. Sekali lagi kami tekankan, MTs Negeri Kotamobagu, dalam setiap kegiatan, selalu bertindak sesuai koridor dan aturan-aturan yang ada,” ujar Srinangsi.
Mengenai tudingan kurangnya koordinasi, Srinangsi mengatakan, MTs Negeri Kotamobagu, selama ini dalam setiap kegiatan selalu berkoordinasi.
“Kami selalui berkoordinasi dan menghargai Kantor Kemenag KK sebagai intitusi yang menaungi madrasah. Contohnya pada peresmian gedung RKB yang baru, sebelum hari H, Kabid Pendis Kanwil Kemenag Sulut, Bapak Hi Sirajudin Mandeng didampingi Kasie Pendis Kemenag KK, Ratna Potabuga S Pd, masih memantau tempat pelaksanaan kegiatan,” tandasnya.
Srinangsi berharap, Kemenag khususnya Seksi Pendis yang menanungi madrasah. Harus turun ke sekolah jika ada isu atau tudingan yang mengarah pada lembaga yang menjadi tanggungjawabnya.
“Seharusnya hal semacam ini, Kasie Pendis berkewajiban turun ke madrasah karena itu menjadi tanggung jawabnya.Jika tidak turun dan pengawas sebagai mitra kepala sekolah, tidak lagi diturunkan, maka pihak Kemenag tidak akan pernah tahu masalah sebenarnya. Kemenag jangan pernah lepas dari madrasah, sebab, Kemenag boleh berprestasi karena ujung tombaknya adalah madrasah,” tandas Srinangsi.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulut, melalui Kabid Pendis, Hi Sirajudin Mandeng, saat dihubungi menegaskan, baiknya masalah tersebut ditelaah dan dibicarakan dengan baik dan bijak.
“Kita sudah mendengar informasi yang ada. Kami percaya, Kemenag KK dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik,” imbunya.
Rahman Mokoagow