TOTABUANEWS, BOLTIM – Kurang lebih 20 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kemungkinan akan ‘diberhentikan’ (pensiun dini). Pasalnya hingga penutupan pendaftaran ulang PNS di BKN 14 maret, 20 pegawai tersebut tidak melakukan pendaftaran ulang.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Darwis Lasabuda bereaksi keras terkait rencana pemerintah pusat memensiunkan dini Pegawai Negeri Sipil (PNS) nonsarjana, “Memberhentikan PNS tak semudah itu, sedangkan melakukan pelanggaran saja harus berhati-hati, tapi itu salah mereka sendiri tidak mendaftar ulang, ” ujar Darwis.
Pemda Boltim tak akan mendukung upaya tersebut karena sebagai daerah pemekaran masih memerlukan penambahan PNS, “Itu hanya wacana Menpan saja. Kebijakan mereka setiap saat selalu berubah-ubah, Jadi PNS tetap tenang saja,” katanya.
Sesuai data, PNS Boltim sebanyak 2.050 orang yang terdiri atas dua orang lulusan S3, 19 orang lulusan S2, 1.210 orang lulusan S1, sisanya merupakan nonserjana, “Hingga penutupan pendaftaran ulang PNS di BKN, Ada 20 PNS yang tak melakukan pendaftaran,” kata Darwis.
Mereka yang belum mendaftar ulang terancam dipensiunkan secara dini. Jika tak mendaftar ulang maka semua proses kepegawaian tak akan dilayani, “Kebanyakan mereka masih PNS aktif, padaha sudah ada lima bulan waktu untuk PUPNS, Itu kelalaian mereka sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, pihaknya masih menunggu kepastian atas penelitian ijazah PNS oleh Perguruan Tinggi. Sebab beberapa ijazah PNS ditemukan tak terdaftar di pangkalan Dirjen Dikti, “Ada 362 lulusan S1 dan lima orang lulusan S2 yang tak memasukkan ijazah hingga akhir batas pemasukkan, Sedangkan PNS yang memasukkan ijazah terdapat 401 orang lulusan S1 dan tiga orang lulusan S2 yang tak terdaftar di pangkalan data Dikti. Makanya kita konfirmasi di perguruan tinggu dan ke Kopertis,” tutupnya.
Dicky Mamonto
