Dishubbudparkominfo Kotamobagu Gelar Sosialisasi Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata

0
190
Program Smart City Terus Diseriusi
Agung Adati

TOTABUANEEWS, KOTAMOBAGU  – Dalam rangka meningkatkan sumberdaya pelaku usaha jasa dibidang Pariwisata, Dinas Perhubungan Kebudayaan Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Dishubbudparkominfo) Kota Kotamobagu menyelenggarakan Sosialisasi  tentang kebijakan pengembangan industeri Pariwisata dan Pembekalan bagi para pelaku usaha jasa kepariwisataan.

Di mana, dalam kegiatan tersebut pemateri dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, Tahlis Galang,SIP,MM menyampaikan materi tentang Kebijakan Pemkot Kotamobagu dalam menunjang Pengembangan Industri Pariwisata di daerah ini.

Sedangkan, Hadi Wahyu Widodo,SS,M,Dess Kepala Bidang Verifikasi Komisi Otorisasi Asdep Industri Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industeri Pariwisata, Kementrian Pariwisata Republik Indonesia menyampaikan materi soal strategi pengembangan daya tarik wisata perkotaan dan standarisasi usaha pariwisata, serta strategi pemasaran dan promosi pariwisata. Sementara itu mewakili Kadis Perindagkop dan Penanaman Modal, Sekretaris Dinas Hendri Mokodongan,S.Sos memberikan materi tentang peningkatan kwalitas dan kwantitas cendra mata/kerajinan industri.

Sementara itu, Kepala Dishubbudparkominfo Kotamobagu, Agung Adati mengatakan kegiatantersebut digelar dalam rangka meningkatkan wawasan serta Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha jasa dibidang pariwisata yang ada di Kotamobagu. “Jadi, yang diundang adalah seluruh pelaku usaha pariwisata terkait. Seperti, perhotelan, restoran, kuliner, sanggar seni, agen perjalanan, karaoke, café serta usaha lainnya,” terang Agung, melalui rilis dari Dishubbudparkominfo yang diterima redaksi Media ini  Kamis malam kemarin.

Karena Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara sedang mengikuti kegiatan yang bersamaan dengan sosialisasi itu. Maka,  kegiatan itu hanya dibuka oleh Sekkot Tahlis Galang SIP,MM mewakili Walikota Kotamobagu.

Dalam sambutanya, Tahlis mengatakan kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan AFTA (Asean Free Trade Area) menuntut para pekerja industri pariwisata meningkatkan standar dan kompetensi. Yakni, 32 bidang profesi disektor pariwisata, diantaranya pemandu wisata, dan pelaku usaha hotel serta restoran. Mampu bersaing dengan pekerja dari negara ASEAN lainnya yang akan bebas masuk ke Indonesia khususnya Kota Kotamobagu. “Kita harus meningkatkan kemampuan pekerja industri pariwisata melalui pelatihan bersertifikasi dan jelas standar kompetensinya. Pemkot Kotamobagu sendiri bahkan sudah menyiapkan berbagai pelatihan secara gratis di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kotamobagu. Sayangnya, ada beberapa jenis pelatihan yang pesertanya sangat minim. Mungkin, karena faktor budaya yang masih menjadi momok,” ungkap Papa Ain, sapaan akrab Tahlis Gallang.

Ia berharap, kedepannya pihak swasta dapat menginisiasi langkah tersebut, agar tak hanya berharap pada pemerintah daerah. “Karena pemerintah memiliki keterbatasan tenaga dan anggaran, untuk meningkatkan kwalitas SDM bidang Pariwisata,” ucap Tahlis.

 

Tim Totabuanews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.