TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU —Workshop Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP), yang digelar di Ballroom Hotel Sutan Raja Kotamobagu Kamis (10/03/2016), secara resmi di buka oleh Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara.
Dalam sambutan Walikota mengatakan, ini merupakan singkronisasi penanganan kawasan kumuh perkotaan yang ada di Kota Kotamobagu (KK).“Untuk mendukung pencapaian target Nasional yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), tahun 2014-2019, yaitu universal acces 100-0-100 (Air minum 100 persen, pemukiman kmuh 0persen dan sanitasi 100 persen). Dimana tahun 2019 mendatang diharapkan semua masalah program penanganan kualitas pemukiman kumuh perkotaan sudah teratasi,” ucap Walikota.
Menurut Walikota, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, akan memproritaskan kebijakn program percepatan penanggulangan kawasan kumuh, yang nantinya pelaksanaannya direalisasikan tahun 2016 ini.
“Ada 7 indikator yang berkaitan dengan permasalahan kumuh, seperti keteraturan dan kepadatan kondisi fisik bangunan hunian, jalan lingkungan, ketersediaan air minum, drainase lingkungan, sanitasi lingkungan, pengelolahan air limbah, masalah persampahan dan prasarana pengaman kebakaran,”ujarnya.
Sementara itu, Kotamobagu sendiri ada beberapa Desa dan Kelurahan, yang ditetapkan sebagai lokasi penanganan kumuh, diantaranya, Kelurahan Gogagoman, Kelurahan Mogolaing dan Kelurahan Sinindian. Masih kata Walikota, berharap kegiatan ini segera ditindak lanjuti dengan rencana aksi ditahun ini. “Dengan kegiatan workshop ini, saya berharap bisa menjadi salah satu upaya dalam menyamakan pemahaman paradigma memahami peran dan kontribusi masing masing pihak,” tandasnya.
Diketahui, turut hadir dalam acara workshop tersebut, diantarannya Wakil Wali kota Jainuddin Damopolii, Ketua DPRD Kotamobagu Ahmad Sabir, Anggota komisi II DPRD, dan para Kepala SKPD dilingkup Pemkot Kotamobagu.
Gian Limbanadi