Menurut Kuo, alasan penggantian material itu adalah untuk membedakan iPhone dari ponsel saingan yang masih menggunakan alumunium. Selain itu, langkah ini diambil sebagai cara mendongkrak penjualan yang selama ini masih stagnan. Apple memang belum berkomentar untuk hal ini.
Materian dari kaca ini diyakini dapat menambah penampilan kesan premium yang dimiliki Apple selama ini. Ia juga menawarkan keuntungan pengisian nirkabel dan penerimaan antena, menurut Forbes.
Tentu saja kaca memiliki satu kelemahan utama, yakni lebih rapuh dari alumunium. Sebetulnya, ini bukan kali pertama Apple menggunakan material dari kaca. Bagian belakang iPhone 4 dan 4S, mengandung material dari kaca yang kerap bermasalah dengan bagian belakang yang mudah rusak dan hancur.
“Berdasarkan dari pengalamannya, kaca yang digunakan iPhone terbaru nanti akan lebih kuat dan tahan lama dibandingkan kaca yang digunakan sebelumnya,” ujar Kuo kepada AppleInsider, seperti dilansir dari Cnet, Rabu (20/4/2016).
Tidak hanya dari sisi daya tahan, material kaca pun dinilai lebih besar dari aluminium. Tapi itu tidak akan menjadi masalah, menurut analis, Apple akan beralih dari display LED menggunakan layar AMOLED, yang lebih tipis dan lebih ringan.
Justru hal yang menjadi kekhawatiran Kuo adalah casing kaca dan layar AMOLED itu tidak akan muncul hingga 2017 mendatang. Meskipun begitu, semua masih sebatas rumor tapi akan semakin menarik jika terbukti benar iPhone terbaru yang diproduksi 2017 menggunakan material dari kaca.
Sumber: Suara.com