TOTABUANEWS, BOLTIM – Krisis air bersih masih menjadi permasalahan sulit dipungkiri masyarakat Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Terbukti dalam pelaksanaan reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim waktu lalu, banyak masyarakat menyuarakan aspirasi untuk pembangunan fasilitas air bersih di tiap desa. “Hampir semua aspirasi disampaikan terkait air bersih. Masyarakat ingin Pemkab (Pemerintah Kabupaten) di desa ada sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” terang Ketua Komisi II DPRD Boltim Argo Sumaiku, kemarin.
Kata dia, permintaan masyarakat dikarenakan pengadaan fasilitas air bersih dianggarkan melalui APBD sejak 2011 tak maksimal. Banyak masyarakat belum menikmati air bersih. “Bahkan ada pipa air dibuat justru ditempati semut, akibat tidak ada air mengalir. Ini bukti kurangnya pengawasan dalam tahap pembangunan fasilitas air bersih hingga penyelesaiannya, hanya menghamburkan uang daerah karena tiap tahun selalu dianggarkan,” katanya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Boltim Sjukri Tawil mengungkapkan, pengadaan air bersih sudah menjadi target nasional hingga 2019. Pemkab akan memaksimalkan semua masyarakat Boltim sudah menikmati air bersih. “Kedepan Pemkab berencana akan mengambil sumber mata air bersih dari Desa Kokapoy untuk disalurkan ke seluruh desa-desa di Boltim. Anggaran 40 miliar rupiah sudah disiapkan yang dialokasikan melalui APBD dan APBN,” ungkap Sjukri.
Tambahnya, tahun ini, Pemkab akan membangun sejumlah instalasi air bersih di Desa Molobog senilai Rp550 juta dan Atoga Rp246 juta. Termasuk membangun air bersih di Desa Kokapoi dan Kokapoi timur Rp1,2 miliar. “Untuk Desa Sumber Rejo 1,7 miliar rupiah, Desa Buyat 2 miliar lebih dan optimalisasi air bersih IKK Tutuyan 200 juta rupia serta pembuatan tiga mata bor sumur di Desa Dodap 500 juta rupiah,” pungkasnya.
Dicky Mamonto
