TOTABUANEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menggelar Upacara dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 yang dirangkaikan dengan apel Korpri di Lingkungan Pemkab Boltim, bertempat di Halaman Kantor Bupati Senin (23/5).
Upacara turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Muhammad Assagaf, Kepala Kementrian Agama Boltim, Perwakilan Unsur Forkopimda, Pejabat Eselon II, III dan seluruh Aparatur Sipil Negara serta Sangadi dan Perangkat Desa se Kabupaten Boltim berlangsung khidmat.
Bupati saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika menegaskan kembali komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi tantangan bangsa. “Adalah kewajiban bagi kita seluruh komponen bangsa Indonesia untuk secara konsisten menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun terutama dari gangguan secara internal”, kata Bupati.
Komitmen terhadap negara NKRI penting untuk di tegaskan kembali pada upacara Harkitnas ini mengingat setelah sekian lama berdirinya sebagai bangsa ancaman dan tantangan keutuhan NKRI tidak pernah berhenti dan tidak pernah surut. Bahkan, melalui kemajuan teknologi digital sekarang ini, ancaman radikalisme dan terorisme misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan prakteknya. Dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini justru membuka peluang terhadap ancaman keutuhan bangsa. Ancaman negara ini bukan karena ada upaya intervensi dari negara luar tapi ketidaksadaran kita sendiri terutama dalam memanfaatkan teknologi yang dengan sengaja menyebar isu, fitnah yang dapat meruntuhkan rasa kesatuan. Itu adalah ancaman yang sangat nyata dihadapan kita semua, “Kesatuan kita saat ini dalam keadaan darurat akibat ketidaksadaran anak bangsa dalam memanfaatkan teknologi. seakan-akan ini adalah kecanggihan dan modernisasi, tapi kita tidak sadar terutama apabila salah dalam pemanfaatan maka akan meretakan rasa persatuan dan kesatuan, terutama bagi anggota korps yaitu kembali mendorong untuk mengingat tentang bagiamana perjalanan bangsa ini, sebab sebagian dari kita tidak paham makna dari Harkitnas itu sendiri,” ujar bupati.
Diakhir sambutannya Beliau mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk tidak lagi mengedepankan hal-hal sekedar pengembangan wacana yang sifatnya serominal dan tidak produktif, namun Ia berpesan untuk terus bekerja secara nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif bukan hanya membenarkan cara-cara lama sebagaimana praktik selama ini. “Kita harus membudayakan membiasakan yang benar dan bukan membenarkan kebiasaan. Selenggarakan proses-proses pelayanan kepada masyarakat secara lebih efisien, pangkas segala proses pelayanan yang berbelit-belit, kita mudahkan yang penting prosedural dan sesuai aturan yang ada” imbau Bupati.
Dicky Mamonto