TOTABUANEWS, BOLMUT – Sebagai rangkaian kegiatan percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP), dinas kesehatan bolmut menggelar sosialisasi Environmental Health Risk Assesment (EHRA) di auditorium kantor bupati, belum lama ini.
Tujuan sosialisasi EHRA ini adalah untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana sanitasi, kesehatan/higinitas, serta perilaku masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi dan advokasi hingga ke tingkat desa.
Kepala Dinkes Bolmut, dr Jusnan Mokoginta MARS mengatakan, tingginya tingkat masyarakat yang kurang memperhatikan pola hidup sehat, terutama pada lingkungan, seperti membuang hajat yang tidak mengunakan fasilitas jamban, membuang sampah sembarangan tempat, membuat pemerintah daerah kabupaten Bolmut, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, membentuk petugas pendata yang disebut enumetator disetiap desa dan kelurahan yang ada di Bolmut.
Tim tersebut pun nantinya akan menginventarisir warga yang masih memanfaatkan sungai dan tanah sebagai tempat buang hajat. Demikian juga terkait dengan sifat membuang sampah sembarangan.
“Jumlah petugasnya sebanyak 107 orang, satu desa dan kelurahan satu petugas yang semuanya petugas dari Puskesmas,” tutur dr Jusnan.
Sementara itu, plt Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmut DR Asripan Nani saat membuka kegiatan Sosialisasi Studi EHRA tersebut mengatakan bahwa, pentingnya pengendalian pola hidup masyarakat yang tergolong kurang memperhatikan kesehatan lingkungan, terlebih pada pengelolaan sanitasi. Karena sampai saat ini, masih banyak warga yang belum memanfaatkan jamban, selain itu kepedulian akan kebersihan lingkungan di sekitar pemukiman pun masih banyak yang belum memperdulikannya.
“Dengan adanya petugas ini, saya berharap sosialisasi serta bentuk-bentuk pencegahan dini dan upaya memberikan pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk kesehatan dapat berjalan baik. Sehingga pola hidup sehat dan bersih, benar-benar dapat terwujud di Kabupaten ini,” harapnya.
Fadlan Ibunu