TOTABUANEWS, BOLTIM – 162 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), terindikasi menggunakan ijazah palsu (IPAL).
Pasalnya, saat Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Boltim melakukan verfikasi keabsahan ijazah 162 ASN, pihak kampus tidak lagi melayani dan seakan menutupi data.
“Ada tiga staf saya mengunjungi UNIMA (Universitas Manado) tempat ijazah 162 ASN dikeluarkan, namun nihil tidak satu pun pihak kampus memberikan keterangan mengenai keabsahan ijazah mereka. Padahal sudah tiga bulan BKDD Boltim mengirim data ke UNIMA untuk memverifikasikembali ijazah 162 ASN Boltim,” terang Kepala BKDD Boltim Drs Darwis Lasabuda, kemarin.
Lanjut dia, verfikasi kembali ijazah 162 ASN Boltim, bukan hanya sekedar keinginan BKDD, namun perintah dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir. Apalagi UNIMA baru-baru tersandung masalah terkait izin kelas jauh yang berujung dinonaktfikannya Pilotheus Tuerah sebagai Rektor UNIMA.
“Dengan adanya kejadian ini, kami BKDD akan melaporkan pihak UNIMA ke Dikti dan Kementerian. Karena selain tidak memverfikasi kembali data, pihak UNIMA saat dimintai untuk berfoto dan menandatangani SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) tidak proaktif,” ujarnya.
Kepala Bidang Perencanaan dan Disiplin BKDD Boltim Ade Herly Mokoginta menambahkan, hari ini (kemarin), dirinya bersama dengan Kepala BKDD Boltim sudah di Jakarta untuk melaporkan tidak proaktifnya pihak UNIMA dalam memverfikasi kembali data 162 ASN Boltim.
“Selain itu, kami juga melaporkan UNIMA ke kementerian. Karena seakan BKDD Boltim dijadikan bola pimpong, padahal hanya ingin mengetahui keabsahan ijazah 162 ASN palsu atau tidak,” imbuhnya.
Tim Totabuanews
