TOTABUANEWS, BOLTIM – Acquired Immunodeficiency Syndrom atau yang sering dikenal dengan sebutan AIDS, ternyata sudah masuk kewilayah provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terlebih khususnya didaerah kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Sebagaimana, diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Boltim, Eko Marsidi SKM,ME dihadapan awak media melalui konferensi pers yang dilaksanakan di Tobongon Resort Modayag, Senin (16/05/2016), pada agenda Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Bahwa saat ini dari data informasi yang diperolehnya, diketahui sebanyak 9 orang penderita AIDS yang kini masih sedang menjalani penanganan khusus oleh pihak Dinkes Boltim.
“Dari sembilan penderita yang ada, 5 diantaranya sudah meninggal. Dan informasi yang paling terbaru saat jumat pekan lalu seporang wanita penderita meninggal dunia. Kemudian, disusul pasangan suami istri yang juga, merupakan penderita AIDS meninggal hari ini (kemarin,red),”ungkapnya.
Selain adanya permasalahan penderita AIDS, eko sapaan akrab Kadis Dinkes Boltim juga, menambahkan sudah ada penyakit baru, yang kini mulai merambah kedaerah-daerah lain.
“Flu Singapur nama dari penyakit baru tersebut. namun, penderita penyakit itu sebagian besar dari balita umur 5 hari sampai dengan 2 tahun. Dan untuk gejalanya, dapat terlihat dari bercak-bercak merah disekujur badan balita, kemudian panas dingin, dan gejala lainnya tangan, kaki serta mulut dari balita melepuh,” tambahnya.
Namun, ketika disinggung dengan adanya persoalan pada penyakit DBD dirinya menjelaskan bahwa, sebagai kader kesehatan di desa, peran kader Jumantik diharapkan dapat menjalankan tugas secara optimal, baik dalam lingkungan keluarga, maupun di sekitar lingkungan tempat tinggal,sekaligus mengajak anggota keluarga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Menurutnya, cara paling efektif untuk memberantas DBD, yakni, dengan memberangus sarangnya,melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melaksanakan 3M plus menguras, menutup dan mengubur serta mencegah gigitan nyamuk.
“Jangan mengantung pakaian kotor dalam kamar. Perilaku memberantas sarang nyamuk perlu terus ditumbuhkan. Perlu meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan DBD,” jelas Marsidi.
Ditempat Terpisah, Wakil Bupati Boltim Drs Rusdi Gumalangit menanggapi hal itu menurutnya, penyakit di kabuapten Boltim harus diwaspadai dan ada penindakan secara tegas.
“Ini pastinya berbicara tekhnis pada dunia kesehatan. Maka dari itu saya memberikan ruang yang cukup luas kepada instansi terkait untuk menangani persoalan tersebut. juga, saya meminta kepada dinas terkait agar terus memantau dan bertindak jika penyakit tersebut terus mengancam keselamatan masyarakat boltim,” tegas Wabup Boltim.
Tim Totabuanews