TOTABUANEWS, BOLTIM – Sejumlah wali murid Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Nuangan, keluhkan adanya biaya komite yang dibebankan setiap bulan di sekolah itu sebesar Rp60 ribu Biaya itu dinilai memberatkan sebagian kalangan wali murid yang ekonomi kelas menengah bawah.
“Secara jujur, kami keberatan dengan iuran komite tiap bulan Rp. 60.000, tapi mau apa, mau kita komplain takut berimbas ke anak kami,” kata sejumlah wali murid yang meminta namanya tidak dipublis.
Mereka pun menyinggung penggunaan dana tersebut, karena selama ini tidak pernah ada pertemuan. “Kami tidak tau iuran itu untuk apa karena selama anak kami menjadi siswa di SMK Nuangan tidak pernah ada rapat dengan komite atau dengan guru-guru membahas masalah iuran yang dibebankan kepada anak kami,” tambahnya.
Terpisah Kepala Sekolah SMK Negeri Nuangan Meryatul Janah SE saat dikonfirmasi mengatakan, biaya komite tersebut sudah ada sejak awal.
“Saya tinggal melanjutkan program kepsek yang lama, jadi tentang jumlah iuran tersebut adalah hasil kesepakatan sebelum saya menjadi Kepsek di SMK Nuangan,” katanya.
Lanjut dia, adapun peruntukan iuran tersebut, diberikan kepada sejumlah tenaga guru maupun tata usaha di sekolah, sebagaimana kesepakatan sebelumnya.
“Peruntukan dana tersebut, untuk membayar honor tiga guru, dua tata Usaha serta satu Waker, dan itu sudah berjalan sejak awal, jadi itu bukan pungutan yang tidak jelas karena ada kesepakatan antar Wali murid bersama pihak sekolah melalui rapat Komite sebelumya,” jelasnya.
Ia pun berencana dalam waktu dekat ini akan menggelar rapat Komite tahunan untuk mengatur kembali segala administrasi yang ada.
“Kemungkinan Agustus mendatang akan dilaksanakan rapat komite bersama wali murid, karena agenda ini dilakukan tiap tahun, kami pun saat ini meringankan beban iuran kepada para siswa yang kurang mampu,” ucapnya.
Tim Totabuanews