TOTABUANEWS, BOLSEL – Keluhan dari sejumlah desa terkait tidak aktifnya pendamping desa dan kecamatan di wilayah tugas, langsung ditindaklanjuti Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dengan mengadukannya ke BPMD Provinsi. Hal tersebut dikatakan Kepala BPMD Bolsel, Alsyafri Kadullah.
“Keluhan itu sudah kita laporkan,” kata mantan kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan (TUP) ini.
Tidak disebutkan pendamping kecamatan apa saja yang ‘dicoret’, tapi katanya proses penggantiannya menunggu hasil seleksi yang sementara digelar.
“Kita tunggu hasil seleksi yang saat ini sedang berproses. Pendaftarannya 16 Mei baru-baru ini,” tutur Alsyafri.
Dikatakannya, peran pendamping desa sangat penting. Secara umum Alsyafri menyebutkan tugas pendamping desa diantaranya, membantu Pemerintah Daerah dalam hal sinergitas perencanaan Pembangunan Desa, mendampingi Pemerintah Daerah melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan desa dan melakukan fasilitasi kerja sama desa dan pihak ketiga terkait pembangunan Desa.
Sementara itu, sebelumnya beberapa camat mengeluhkan sikap pendamping desa di wilayah nya yang sangat jarang berperan bahkan nyaris tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan. Keluhan tersebut, sampai di telinga Bupati Hi Herson Mayulu (H2M). Orang nomor satu ini mengisyaratkan agar para pendamping desa Kecamatan tersebut diganti dengan orang asli daerah.
“Sebab salah satu penyebab mereka jarang di wilayah, karena mereka bukan orang Bolsel dan tidak tau keadaan di wilayah. Oleh sebab itu, akan lebih efektif jika posisi itu diberikan kepada putra daerah,” ujar bupati, belum lama ini.
Tim Totabuanews
